AMALAN-AMALAN ISTIMEWA DI BULAN RAJAB

Spread the love

Oleh: Khotimul Alhariz

Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Ia termasuk salah satu dari empat bulan haram (mulia) dalam Islam, selain Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sebutan “haram” di sini bukan berarti “terlarang”, melainkan bermakna bulan yang dimuliakan dan dihormati. Pada bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi perbuatan dosa.

Berikut ini amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk meraih keistimewaan bulan Rajab:

1. Menghidupkan Malam Pertama Bulan Rajab

Malam pertama bulan Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa yang dipanjatkan umat muslim.

Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyatakan:

وَبَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان

“Sesungguhnya doa diijabah pada lima malam: malam jum’at, malam iduladha, malam idulfitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban.”

Dalam kitab Durratun Nasihin disebutkan:

“Barang siapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya tidak mati dikala matinya hati orang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan di atas kepalanya banyak-banyak, dan dia keluar dari dosa-dosanya seperti saat baru dilahirkan oleh ibunya, dan dia memberi syafaat kepada 70 ribu orang yang berdosa yang harusnya masuk neraka.” (Lubbul Albab, Maulana Tajul Arifin) (A’rojiyah).

2. Berpuasa

Dasar anjuran pada empat bulan yang dimuliakan (termasuk di dalamnya bulan Rajab), sebagaimana ditegaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib (juz 16, h. 54) adalah sabda Nabi berkut:

“Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.”

Sementara Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’ânah at-Thâlibîn mengutip hadits berikut:

صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: “Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR Abu Dawud dan yang lainnya).Anjuran untuk melakukan sekaligus meninggalkan pada hadits di atas maksudnya adalah berpuasa semampunya saja (Sayyid Abu Bakar Syattha’, I’ânah at-Thâlibîn, juz 1, h. 307).

Keutamaan berpuasa di bulan Rajab karena iman dan ikhlas dalam kitab Durratun Nasihin dirincikan sebagai berikut:

Puasa 1 hari: mendapat ridha Allah,

Puasa 2 hari: mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan bumi,

Puasa 3 hari: diselamatkan dari bencana dunia dan adzab akhirat, penyakit gila, kusta, dan fitnah dajjal,

Puasa 7 hari: ditutup tujuh pintu jahannam untuknya,

Puasa 8 hari: dibuka delapan pintu surga untuknya,

Puasa 10 hari: segala sesuatu yang ia minta, akan Allah kabulkan,

Puasa 15 hari: Allah ampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu, kesalahan-kesalahannya digantikan dengan kebaikan.

Dan barang siapa yang menambah puasanya, Allah akan tambahkan juga pahala baginya.

Sebagaimana puasa pada umumnya, waktu niat puasa Rajab adalah pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya,

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

“Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”

3. Memperbanyak Shalawat

Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keutamaan, terlebih jika diperbanyak dalam bulan Rajab.

Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Jibril telah datang kepadaku dan berkata, “Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang didoakan oleh malaikat, maka ia tergolong penghuni surga.”

Berbagai bacaan shalawat dapat diperbanyak pada siang dan malam hari di bulan Rajab; mulai dari yang bacaannya singkat seperti shalawat Jibril hingga yang panjang seperti shalawat nariyah dan badar.

4. Membaca Istighfar Lebih Banyak

Di antara amalan-amalan bulan Rajab, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak memohon ampunan kepada Allah swt dengan bacaan istighfar.

Para ulama menganjurkan memperbanyak memohon ampunan kepada Allah swt di bulan Rajab ini dengan bacaan istighfar. Di dalam kitab Lathaif at-Thaharah wa Asrar ash-Shalah karya KH. Muhammad Sholeh Darat as-Samarani menyebutkan amalan istighfar yang perlu dibaca sebanyak 70 kali setiap pagi dan sore hari di bulan Rajab agar terbebas dari api neraka.

Bacaan istighfar bulan Rajab adalah:

رب اغفرلي وارحمني و تب عليَّ

Rabbighfirli warhamni wa tub alayya

5. Membaca Tasbih Bulan Rajab

Ada anjuran untuk membaca tasbih harian selama bulan Rajab sebanyak 100 kali setiap hari. Dengan metode pembacaan demikian:

Sepuluh hari pertama:

سُبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

 (Subhanal hayyil qayyum)

Sepuluh hari kedua:

سُبْحَانَ اللهِ الْأَحَدِ الصَّمَدِ

 (Subhaanallaahil ahadish-shamad)

Sepuluh hari terakhir:

سُبْحَانَ الرَّؤُوْفِ

 (Subhaanar rauuf)

KH. Sholeh Darat menjelaskan: Nabi Muhammad saw bersabda, “Barang siapa setiap hari dari sepuluh awal bulan Rajab membaca: Subhanal hayyil qayum 100 kali, dan sepuluh kedua: Subhaanal ahadish shomad 100 kali, dan sepuluh ketiga: Subhanar ra’uf 100 kali, maka orang yang mensifati tidak bisa mensifati pahala yang akan diberikan kepada orang tersebut.”

Sumber: Nu.online

Leave a Reply