Sumber foto: Pinterest
Nabi Muhammad merupakan nabi agung yang memiliki sifat terpuji. Keberadaan beliau sebagai tokoh sejarah yang nyata tak lekang oleh waktu, menembus masa ke masa. Namun masih ada saja yang mengatakan bahwa beliau merupakan tokoh fiksi. Dari pernyataan tersebut penting untuk kita telaah kembali berbagai bukti keberadaan beliau sebagai pengingat bagi kita semua. Berikut adalah beberapa bukti kuat yang mendukung kenyataan historis Nabi Muhammad SAW:
Sumber-sumber Islam Awal:
Al-Qur’an: Meskipun merupakan kitab suci, Al-Qur’an secara historis mencatat banyak peristiwa dan tokoh yang terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW, termasuk perjuangan dakwahnya, peperangan, interaksi dengan komunitas lain, dan norma-norma yang ditetapkan. Struktur dan gaya bahasanya juga sangat mengakar pada realitas sosial-politik Arab abad ke-7.
Sirah Nabawiyah (Biografi Nabi): Biografi Nabi Muhammad SAW, yang paling terkenal adalah karya Ibnu Ishaq (abad ke-8 M) dan Ibnu Hisyam (abad ke-9 M), meskipun ditulis beberapa dekade setelah wafatnya Nabi, didasarkan pada sumber-sumber lisan yang kuat dari generasi pertama umat Islam. Karya-karya ini memberikan detail yang sangat kaya tentang kehidupan, perjuangan, dan ajaran beliau.
Hadis: Kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabatnya. Meskipun ada perdebatan tentang otentisitas masing-masing hadis, secara keseluruhan, korpus hadis memberikan gambaran yang konsisten tentang Nabi Muhammad SAW sebagai seorang tokoh yang hidup dan aktif dalam masyarakat.
Peninggalan Fisik: Meskipun tidak ada “artefak” dalam arti modern yang bisa langsung diverifikasi sebagai milik pribadi Nabi secara absolut (karena faktor waktu, kehancuran, dan pemalsuan), ada beberapa peninggalan yang diyakini secara turun-temurun sebagai milik beliau, seperti jubah, rambut, pedang, dan gigi. Beberapa di antaranya tersimpan di Museum Istana Topkapi, Istanbul. Selain itu, lokasi-lokasi penting dalam sejarah hidup beliau seperti Ka’bah, Gua Hira, dan Madinah, adalah tempat-tempat nyata yang bisa dikunjungi. Makam beliau di Madinah juga diketahui dan dijaga.
Sumber-sumber Non-Islam Kontemporer/Awal:
Catatan Bizantium, Yahudi, dan Kristen: Beberapa dokumen kuno dari sumber-sumber non-Islam, meskipun terkadang bernada negatif atau bias karena perbedaan agama, menyebutkan tentang kemunculan “nabi” di Arabia dan invasi Arab yang dipimpin olehnya.
Dokumen Syriac Awal (misalnya, Doctrina Jacobi, sekitar 634 M): Dokumen ini menyebutkan tentang “nabi” yang muncul di Arab yang membawa pedang, mengindikasikan kehadiran pemimpin baru dari wilayah tersebut.
Catatan Sophronius, Patriark Yerusalem (sekitar 637 M): Sophronius mencatat tentang penaklukan Arab atas Yerusalem di bawah panji keagamaan, hanya sekitar lima tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan bahwa ada seorang pemimpin spiritual yang menggerakkan pasukan Arab.
Kronik Theophanes (abad ke-9 M): Meskipun lebih belakangan, Theophanes mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang lebih tua dan menyebutkan Muhammad sebagai seorang nabi dan pemimpin politik.
Koin dan Prasasti Awal Islam:
Koin-koin dari masa kekhalifahan awal: Banyak koin yang dicetak pada abad pertama Hijriah mencantumkan frasa syahadat (Kalimat Tauhid) dan nama Muhammad sebagai rasul Allah. Ini adalah bukti arkeologis konkret tentang penyebaran ajaran yang berpusat pada Muhammad.
Prasasti seperti di Dome of the Rock (691 M): Salah satu inskripsi Islam tertua ini secara eksplisit menyebutkan nama Muhammad sebagai utusan Tuhan, menunjukkan bahwa figur beliau sudah diakui dan dihormati secara luas dalam masyarakat Islam pada masa itu.
Prasasti Zuhair (abad ke-1 Hijriah): Prasasti yang ditemukan di Al-Ula ini mencantumkan nama Zuhair dan tanggal yang mengacu pada masa setelah wafatnya Khalifah Umar bin Khattab, menunjukkan kronologi yang konsisten dengan sejarah Islam dan secara tidak langsung menegaskan keberadaan tokoh-tokoh sentral pada masa itu.
Konsistensi Kronologi dan Lokasi Geografis:
Kisah hidup Nabi Muhammad SAW memiliki kronologi yang jelas dalam penanggalan Masehi, memungkinkan sinkronisasi dengan peristiwa sejarah global pada saat itu.
Lokasi-lokasi geografis yang disebutkan dalam kisah hidup beliau (Mekah, Madinah, Gua Hira, dsb.) adalah tempat-tempat nyata yang ada hingga kini.
Dampak Sejarah yang Luar Biasa:
Dampak revolusioner yang dibawa oleh ajaran Islam di bawah kepemimpinan Muhammad SAW dalam waktu singkat (perubahan sosial, politik, dan agama di Semenanjung Arab dan sekitarnya) sangat sulit dijelaskan jika beliau hanyalah tokoh fiktif. Perubahan sebesar itu membutuhkan seorang pemimpin yang karismatik dan nyata.
Meskipun tidak ada “foto” atau “video” Nabi Muhammad SAW, sebagaimana halnya dengan banyak tokoh sejarah kuno lainnya, kombinasi bukti-bukti tekstual, arkeologis, dan analisis komparatif dari berbagai sumber sejarah menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang tokoh historis yang sangat berpengaruh dan nyata, bukan sekadar legenda.
Oleh: Khotimul Alhariz