KALAU BISA SEKARANG, KENAPA HARUS DITUNDA?

Spread the love

Sumber foto: Pinterest

Menunda adalah kebiasaan yang sangat merugikan. Kita mungkin sering menganggap suatu pekerjaan itu gampang dan bisa diselesaikan nanti, sehingga dengan entengnya mengulur waktu. Namun, tanpa disadari, sifat ini telah membentuk pribadi pemalas dan menjadi kebiasaan. Logikanya, jika kita dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat, maka waktu yang tersisa tentu masih banyak, dan pikiran tidak akan terbebani.

Salah satu alasan paling dekat dengan kita untuk menunda pekerjaan adalah rasa malas. Pasti semua orang pernah atau bahkan sering mengalaminya, apalagi ketika sedang terpuruk atau lelah dalam menjalani rutinitas kehidupan. Di masa-masa seperti ini, rasa malas mampu bersemayam kuat di dalam diri manusia, membuat kita hanya mengumpulkan niat terus-menerus tanpa pernah bertindak. Misalnya, kita sering berwacana pergi ke pantai, bahkan sampai merencanakannya secara detail, namun rasa menunda menjadi penghalang utama dalam melaksanakan jadwal yang telah disusun. Akhirnya, tidak ada satupun rencana yang berhasil dikerjakan.

Sejatinya, manusia adalah makhluk sosial yang memiliki sifat-sifat baik dan mampu melakukan perbuatan baik. Namun, kadang sifat baiknya dikalahkan oleh ego yang amat tinggi, hawa nafsu, keserakahan, dan keburukan lain yang bersemayam pada dirinya. Ketika kita mengalami kesulitan, tentu kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Lantas, bagaimana orang lain akan memberikan bantuan substansial, sementara kita enggan menggunakan tenaga untuk membantu mereka? Perlu digarisbawahi bahwa membantu tidak hanya berbentuk materi (uang), tetapi juga bisa berupa pikiran, seperti memberikan motivasi, nasihat, atau hal-hal lain yang bisa kita sumbangkan kepada yang membutuhkan.

Oleh karena itu, mari gunakan waktu kita dengan sebaik mungkin, karena waktu yang sudah terlewat tidak akan bisa diputar kembali. Pepatah bijak pernah berkata, “Waktu lebih mahal daripada emas,” ini menunjukkan betapa pentingnya dalam menjaga waktu. Kesempatan hari ini tidak akan terulang lagi di lain waktu ataupun tempat; semuanya mempunyai alur cerita yang berbeda.

Oleh: AR Rofi KPA 

Leave a Reply