Khutbah Jumat: Kehati-hatian Datangnya Dari Allah

Hati-hati Allah
Spread the love

Khutbah Jum’at Paing, 02 Rabi’ul Akhir 1444 H / 28 Oktober 2022 M

Hati-hati Allah
(Grey)

Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ الكَرِيمِ الرَّحْمَنِ، مُكْرِمِ الإِنْسَانِ، وَالمُنْعِمِ عَلَيْهِ بِالسَّمْعِ وَالبَصَرِ وَالعَقْلِ وَالجَنَانِ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، ذُو الفَضْلِ وَالإِحْسَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، مَنْ وَصَفَهُ رَبُّهُ بِالرَّأْفَةِ وَالرَّحْمَةِ بِأَهْلِ الإِيمَانِ، صلى الله عليه وسلم، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ. أَمَّا بَعْدُ

أوصيكم ونفسي بتقوى الله عز وجل

Jamaah Jumat rohimakumulloh, tiada hidup yang paling menyenangkan kecuali kerendahan hati untuk selalu menjaga ketakwaan kita kepada Alloh subhanahu wa ta’ala di setiap waktu dan setiap saat. Baik di waktu siang ataupun malam dan saat-saat penting mengambil keputusan.

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah : 195). 

Jama’ah Jum’at rohimakumulloh, sesungguhnya jiwa memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah, kanjeng  Nabi Saw bersabda ketika beliau berdiri di hadapan Ka’bah:. 

 حُرْمَتَكِ! وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَحُرْمَةُ المُؤْمِنِ أَعْظَمُ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ

Artinya: “Alangkah indahnya kamu, alangkah harumnya baumu, alangkah agungnya dirimu dan alangkah agungnya kehormatanmu. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada pada kekuasaan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin lebih agung di sisi Allah darimu”.

Inilah kemuliaan jiwa dan kedudukannya di sisi Allah, oleh karena itu menjaganya termasuk kewajiban dan ibadah yang paling mulia dan agung, sementara menyia-nyiakan dan menyakitinya termasuk kemungkaran yang sangat keji, Allah telah menetapkan bagi umat sebelum kita dan menetapkan kepada kita:

أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

Artinya: “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya,” (QS. Al-Maidah : 32).

Maka ketika jiwa memiliki kedudukan seperti ini, wahai hamba Allah, Allah tidak membiarkan manusia berbuat semena-mena terhadap jiwanya sendiri, bahkan Allah Swt menjelaskan mana yang wajib dan mana yang boleh, mana yang haram dan mana yang halal dilakukan terhadap jiwa, dan bukankah Allah telah berpesan kepada seluruh manusia di semua zaman dan waktu dalam firman-Nya:

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,” (QS. Al-Baqarah : 195).

Dan bukankah Allah telah berfirman kepada kita:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu,” (QS.An-Nisa’ : 29).

Maka siapapun yang menginginkan cinta dari Allah maka hendaknya ia berbuat baik dan masuk ke dalam golongan orang-orang baik, di antara bentuk kebaikan adalah tidak mencelakakan diri, oleh karena itu -wahai hamba Allah- maka jangan sampai kalian mencelakakan diri kalian dengan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, kecepatan yang tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan aturan. Begitu pula mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk atau dipengaruhi zat adiktif -semoga Allah menjauhkan kita-. Mengemudikan mobil sambil menggunakan telepon, bermedia sosial dan bermain game termasuk dalam kategori mencelakan diri. Termasuk mencelakakan diri adalah membebani diri dengan beban yang terlalu berat, seperti mengemudi kendaraan dalam keadaan lelah dan mengantuk. Dan berapa banyak orang yang berkata pada dirinya bahwa ia mampu mengemudikan mobil sambil menggunakan telepon, atau mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi di jalan yang lengang, kemudian terjadi tabrakan dengan menabrak mobil lain, atau terjepit di bawah truck, atau tergelincir keluar jalan, mobil diluar kendali dan terguling, semua itu akan baik-baik saja bila ia mampu mengendalikan diri.

Baca Juga

Anugerah Dari Allah

Lalu apa akibat dari itu semua wahai hamba Allah ? Menyisakan kesedihan siang malam bagi kedua orang tua, isteri yang menunggu kedatangnnya justru datang setelah dibungkus kain kafan, anak-anaknya yang masih kecil menjadi yatim dan kehilangan hangat seorang ayah, energi positifnya sirna tiada guna bahkan seharusnya bisa disumbangkan untuk manfaat umat ini, dan sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas adalah para pemuda yang diharapkan produktifitasnya oleh umat ini, bahkan sebagian korban lalu lintas menjadi cacat disebabkan kesombronoannya saat mengemudi, ia tidak mampu bergerak dan hanya bisa terlentang di tempat tidurnya, ia tidak mampu berjalan, tidak bisa makan minum kecuali dengan bantuan orang lain, semua aktifitasnya dilakukan berdasarkan bantuan orang lain, semua itu disebabkan perbuatan mereka sebagaimana difirmankan oleh Allah:

ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ

Artinya: “(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya,” (QS. Ali-Imran : 182).

Berapa banyak kemudaratan yang menimpa diri seseorang berimbas dan menimpa orang lain, disebabkan mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan, maka turut menjadi korban orang yang bersamanya dalam satu kendaraan, berapa banyak kita mendengar bahwa satu keluarga menjadi korban, berapa banyak kita mendengar seorang pengemudi yang mengemudikan kendaraannya ugal-ugalan tanpa mempedulikan orang lain, lalu menambrak orang yang tidak berdosa, seorang yang ditunggu kedatangannya oleh keluarganya menjadi korban atas kesembronoan tersebut, maka jika diri pengemudi merasa begitu murah, apalagi diri orang lain ! Inilah yang dinamakan mencelakakan diri dan mencelakakan orang lain, maka simaklah pesan Nabi Saw dalam sabdanya:

المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya: “Muslim sejati adalah orang yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain,”.

إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.   أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيم.

الخطبة الثانية

اَلْحَمدُ للهِ حَمْداً كَمَا أَمَروَاَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَه إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَوَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الإنس وَاْلبَشَرِاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَأُذُنٌ بِخَبَر أَمَّابَعْدُ : فَيَا أيها الناس اِتَّقُوا الله تَعَالىَ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَحَافِظُوا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمَاً إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتُهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَاأيُّهَاَ الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اَللَّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّا شِدِيْنَ الَّذيْنَ قَضَوا بِالْحَقِّ وَكَانُوا بِهِ يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَان وَعَلِىِّ وَعَنْ الستة المتممين للعشرة الكرام وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْن وَعَنِ التَّابِعِيْن وتابع التابعـيـن وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلىَ يَوْمُ الدِّيْنِ .اللهم لا تجعل لأحد منهم فى عنـقـنا ظلامة ونجّنا بحبهم من أهوال يوم القيامة  اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْن و أهلك َالْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ  وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . اَللَّهُمَّ أَمِنَّا فىِ دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِنَا   وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتُنَا فِيْمَنْ خاَفَكَ وَاتَّقَاكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِين وَالْمُؤْمِنَات اَلأَحْيَاء مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلاَءَ وَالوَبَاء وَالرِبَا وَالزِنَا والزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خاَصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً يَارَبَّ العَالَمِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  

عباد الله…… إِنَّ الله يأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَان وَإِيْتَاء ذِى القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالمُنْكَرِ وَالْبَغْى يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ, فاَذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ