MASJID PARA HABAIB

Spread the love
MASJID

assirojiyyah.online. Masih di Kota Surabaya, kota yang memiliki sejumlah bangunan kuno yang sarat dengan kisah bersejarah. Selain dikenal dengan Kota Pahlawan juga masih dijumpai beberapa bangunan masjid tua yang berusia ratusan tahun, salah satunya adalah Masjid Serang.

Tidak jauh dari kawasan religi Sunan Ampel Surabaya, berdiri masjid dua lantai yaitu Masjid Serang yang merupakan salah satu dari sederet masjid tua yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Namun, masjid itu lebih dikenal dengan sebutan Masjid Panggung karena berada di lantai atas. Sedangkan di lantai dasar terdapat sebuah toko parfum yang diwakafkan untuk masjid.

Masjid Serang terletak di Jalan Panggung nomor 141, Nyamplingan, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya. Merupakan salah satu masjid yang berusia ratusan tahun. Masjid ini berada di perkampungan Arab. Penyebutan itu dikarenakan banyak keturunan Arab yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan yang tinggal di sana mulai dulu hingga sekarang. Meski faktanya banyak pula dijumpai para pedagang asal Jawa, Madura, dan India di perkampungan itu.  

Masjid ini berukuran 14×14 meter persegi memiliki dua menara yang menjulang tinggi di setiap sisinya. Terdapat satu kubah yang terbuat dari material kayu jati yang kokoh. Dibangun oleh pedagang asal India yang bernama Srangh, beliau berinisiatif membangun masjid ini karena ingin meninggalkan sebuah wakaf.

Habib Abdurrahman selaku Ketua Takmir dan juga Ketua Yayasan mengatakan bahwa masjid ini dibangun lebih dari dua ratus tahun lamanya, meski belum diketahui kepastian tahun berdirinya. Penamaan β€˜Serang’ pada masjid ini diambil dari nama pendirinya (Srangh) yang kemudian lebih familiar disebut Masjid Serang. Hal ini menjadi bukti eksistensi masyarakat India di Kota Surabaya. Sementara itu, bentuk arsitektur bangunannya rupanya didesain dengan corak khas Yaman, negara asal para saudagar Arab yang datang berdagang ke Indonesia.

Selain dikenal dengan Masjid Panggung, masjid tingkat ini juga dikenal dengan masjidnya para habaib di Surabaya. Karena mulai dulu, para jemaahnya dipenuhi dengan dzurriyah nabi, tidak hanya para habaib yang berada dalam kota namun juga banyak yang berdatangan dari luar kota. Diantara ulama dan tokoh terkenal yang pernah berkunjung adalah Habib Umar bin Hafidz dari Yaman, Habib Rizieq Syihab, Habib Syekh dan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan. Selain para habaib, banyak masyarakat sekitar yang juga ikut beribadah untuk memakmurkan masjid.

Tidak banyak benda bersejarah yang ditinggalkan di masjid ini, melainkan nilai sejarahnya hanya berorientasi pada bangunannya sendiri. Masjid yang sudah berabad-abad lamanya hanya pernah dilakukan satu kali renovasi. Ini menunjukkan bahwa terdapat power yang luar biasa pada bangunannya. Bahan-bahan yang ada sekarang masih sama seperti pertama kali dibangun seperti kayu gaharu dan kain-kain yang menghiasi.

Renovasi dilakukan semata-mata karena bertambahnya jumlah jemaah yang berdatangan. Sebab itu lantai masjid yang asalnya berupa kayu diganti dengan keramik, dikhawatirkan tidak mampu menampung jemaah yang sedang beribadah.

Meski usianya sudah amat tua, tetapi masjid ini masih terawat dengan sangat baik. Terbukti ketika memasuki kawasan masjid, bau harum dari kayu gaharu masih tercium dengan tajam.

Adapun sumber finansial untuk pengelolaan masjid sendiri berasal dari toko yang berada di lantai dasar. Toko parfum ini memang sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan masjid seperti biaya perawatan dan lain-lain. Sedangkan kegiatan di masjid ini tidak jauh berbeda dari pada masjid pada umumnya, seperti salat lima waktu, acara Isra’ Mi’raj, salat Idul Fitri dan Idul Adha. Yang sedikit berbeda adalah pengajian setiap hari selain hari Jumat dan maulidan setiap malam Sabtu. (Oleh: Khoiron Munib)