Bagaimana pandangan kiai mengenai game online ?
Jadi, game online itu terus mengalami kemajuan pesat. Dulu di masa saya namanya video game, dan orang-orang yang sepantaran saya dulu sudah ketagihan dengan game, padahal belum ada internet.
Lalu sekarang, begitu ada internet, alat digital itu semakin canggih, komunikasi juga semakin meningkat, maka keinginan orang untuk ngegame secara online tinggi, apalagi kalau ada judinya. Kecanduan game ini lebih parah dari pada kecanduan rokok, kalau kecanduan rokok batuk-batuk selesai, kalau orang yang semacam itu lebih parah.
Kenapa anak zaman sekarang kok lebih suka ngegame dari pada belajar ?
Belajar itu membosankan, belajar itu hanya sekedar membaca, namanya saja anak kecil yang belum tahu mana yang vitamin dan mana yang racun. Sementara hal-hal yang bersifat racun itu tampilannya lebih menarik, bungkusannya lebih bagus, sementara vitamin-vitamin seperti buah-buahan tidak ada perubahan, makanya sekarang ada metode pembelajaran yang menggunakan metode elektronik supaya orang itu tidak hanya ngegame saja tapi bisa membuka hal-hal positif dari situ. Terus anak-anak yang tidak tahu mana yang buruk, mana yang baik , mereka lebih suka yang bungkusannya bagus. Makanya sekarang yang buruk itu terus mengalami perkembangan yang luar biasa.
Apakah benar ngegame itu menambah kecerdasan ?
Tidak semua game itu buruk, seperti game catur yang di dalam kitab kuning itu disebut satron. Itu dari zaman ulama sudah ada meski ada sebagian yang mengharamkan satron tersebut.
Game itu juga bisa mencerdaskan selama sesuai dosis. Seperti istilah al-Quran ketika Alloh mengharamkan khomar, wa ismuhuma akbaru min naf ihima “Dosanya lebih besar dari pada manfaatnya.” Demikian pula dengan game, tetap ada sisi positifnya juga meski negatifnya jauh lebih besar, kecuali ada pengawasan dari orang tua.
Apa dampak positif dan negatifnya game online pada masyarakat terutama remaja ?
Segala sesuatu itu ada sisi positif dan ada sisi negatifnya, contoh listrik, listrik itu positif tetapi jangan lupa sisi negativnya, ada orang ke setrum karena listrik, ada rumah terbakar karena listrik tetapi manfaatnya lebih banyak. Tinggal sisi negativnya yang perlu dikurangi.
Adapun sisi negative game online, hampir semua dokter anak , dokter psikolog bersepakat ngegame secara terus-menerus itu tidak baik khusus nya bagi tubuh, tubuhnya kurang gerak, matanya cepet tergangu karna ada infra merah atau radiasi dari layar itu.
Apa penyebab kecanduan game online ini?
Faktor pertama adalah dari watak atau hobi. Kedua, dari video atau aplikasi yang terus berinovasi. Kita tahu seseorang itu akan maju karena inovasi. Jadi banyak diantara kita yang tertinggal karena kurang berinovasi, sementara mereka terus ada temuan-temuan baru yang mereka lakukan dan seterusnya. Kemudia yang ketiga sistem. Jadi sistem itu membuat orang menjadi ketagihan, kalah, kalah dan akhirnya menang, padahal di balik itu sudah dibuat sistem orang yang menang di level ini dia akan kalah di level ini.
Apakah game online ini berdampak pada masyarakat sekitar ?
Kalau dulu berdampak, karena masyarakat dulu itu masih guyup. Satu anak oleh orang tuanya di kasih video game, kemudian anak ini ngajak ke anak-anak yang lain. Setelah anak itu kecanduan dia nangis-nangis ke orang tuanya minta dibeliin hp. Kalau sekarang semacam game online itu tinggal nginstal di hp.
Kebetulan saya sendiri punya anak minta dibeliin hp, yang sekarang lagi mondok. Kalau saya ngirim ke pondok pasti yang diminta itu hpnya, saya kasih hpnya, saya lihat ternyata dia main game online. Jadi anak sekarang yang mondok itu, lebih kangen sama hpnya daripada orang tuanya. Sudah begitu parahnya perputaran zaman sekarang ini. Jadi sekarang bukan lagi berpengaruh terhadap lingkungan, tapi masing-masing orang sudah kerasukan game melalui alat yang kecil seperti hp.
Apa dampak game online bagi kejiwaan seseorang ?
Pertama adalah faktor anak, namanya anak, mereka akan terjiwai dan terkontaminasi. Anak-anak ketika bermain game, misalnya video game ultramen, ya dia itu akan niru gayanya ultramen, kalau ketemu temennya lalu ingin bergurau, ya gayanya dia itu kayak ultramen. Berarti game itu sudah mempengaruhi jiwanya, dia akan berbuat seperti apa yang ia saksikan di dalam game.
Selain peran orang tua apakah perlu peran pemerintah untuk mengatasi ini ?
Ya perlu, jadi dulu ada sebuah tayangan namanya smakcdown. Pertarungan bebas satu orang membanting orang lain, dan itu pernah dilihat oleh anak-anak di TV. Kemudian anak itu di sekolahnya membanting temennya sampai berdarah. Lalu setelah diintrogasi oleh polisi, dia bilang “saya lihat TV pak, acara smekcdown itu.” Sejak itu pemerintah melarang televisi menayangkan smakcdown. Jadi, peran pemerintah itu penting. Karena kalau dunia barat itu masuk, kalau bukan pemerintah yang menyeleksi siapa lagi. Maka pemerintah memberi batasan, memberi jam-jam tertentu untuk game, itu lebih baik .
Seperti yang berlaku di Madekan. Bupati Madekan mensosialisasikan kepada orang tua supaya tidak menyalakan elektronik mulai waktu magrib sampai jam 9. Di waktu itu harus diisi dengan ngaji dan belajar dan hasilnya efektif. Karena dari pemerintah ada upaya untuk memperbaiki keadaan masyarakatnya.
Apa perspektif Agama tentang game online ini ?
Game online itu sama dengan permainan-permainan yang lain. Dulu dimasa ulama-ulama klasik permainan itu masih berupa skak, dadu dan semacamnya. Ulama yang begitu keras langsung menghukumi haram, dan ada juga yang kemudian menghukumi makruh. Akan tetapi kalau sampai melalaikan kewajiban sholat, kewajiban belajar, game itu menjadi haram. Ini berdasarkan perspektif hokum fiqih.
baca juga : bangga jadi santri