AKSI, CARA SUKSES BERBISNIS ALA SANTRI

Spread the love
SANTRI

Harus diakui santri dan pesantren telah banyak memberikan kontribusi yang amat besar bagi bangsa ini. Selain tempat terbaik dalam pembinaan akhlak dan menimba ilmu agama, pesantren banyak melahirkan santri yang mandiri dalam menghadapi tantangan zaman. Mereka jauh dari orang tua dan fasilitas yang serba ada, sehingga semuanya dikerjakan sendiri di pesantren. Selain itu, santri juga dikenal sebagai pengambil resiko (risk taker). Ia meninggalkan kenyamanan yang ada di rumah dan tinggal di pesantren dengan fasilitas seadanya. Kedua prinsip di atas (mandiri dan berani mengambil resiko), merupakan modal awal seorang pebisnis. Kenyataannya, sedikit dari kalangan santri yang menekuni bidang bisnis ini dengan alasan yang beragam.

Namun, beda halnya dengan salah satu tokoh yang berhasil Koresponden Majalah Assirojiyyah wawancarai. Beliau adalah H. Muzemil bin Abdurahman Zadi, seorang alumni PP. Assirojiyyah yang ulet dalam menjalani bidang usaha.

Latar Belakang

H. Muzemil lahir di Kmp. Perreng, Ds. Bates, Kec. Blega, Kab. Bangkalan, Jawa Timur. Beliau santri  PP. Assirojiyyah tahun 1996-2007 M. Sebelum menggeluti bidang bisnis, beliau pernah menjadi TKI di Arab Saudi pasca boyong dari pesantren. Setelah 7 tahun berkelana, beliau memutuskan berhenti bekerja di sana karena ijin menetap (iqomah) nya sudah habis.

Setelah berjalannya waktu, beliau memutuskan untuk mengembangkan usaha di bidang toko material bangunan. Hal ini beliau ambil setelah pengalamannya membangun sebuah ruko yang menghabiskan biaya ratusan juta. Dari benak beliau muncul sebuah pemikiran, jika satu pelanggan saja menghabiskan ratusan juta, bagaimana dengan beberapa pelanggan. Tanpa berpikir panjang, beliau langsung mendirikan toko material bangunan yang diberi nama UD. Yusron.

Di awal-awal merintis, banyak dari orang terdekatnya yang menanyakan keputusan beliau mendirikan toko bahan bangunan. Melihat di daerah sana banyak kompetitor yang serupa dengan pertumbuhan yang cukup besar. Selain itu, modal untuk mendirikan toko juga menjadi pertanyaan. Karena hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun tekanan tersebut tidak menjadikan tekad H. Muzemil pudar. Banyak sekali kesulitan yang beliau hadapi di awal karirnya. Di antaranya permodalan, cara dagang, mencari supplier murah yang bisa ditempo.

Kunci Sukses Berbisnis

Tujuh tahun lebih H. Muzemil menggeluti bisnis, pasti banyak pengalaman yang beliau hadapi. Beliau memaparkan beberapa kunci sukses berbisnis di antaranya:

Jujur, merupakan salah satu aksi mematuhi etika bisnis. Hal ini sangatlah penting bagi semua pelaku bisnis. Kejujuran adalah hal terpenting untuk membangun kepercayaan. Siapa yang akan percaya jika tidak ada kejujuran. Dan yang pasti, binis tidak akan bertahan lama tanpa adanya kepercayaan dari konsumen.

Memulai/Action, menurut H. Muzemil santri merupakan seseorang yang mempunyai kesempatan besar dalam berbisnis. Karena ia mempunya image yang baik bagi masyarakat. Namun kekurangannya, santri kebanyakan penakut untuk memulai sebuah usaha. Hal ini yang harus dihindari menurut beliau. Karena melakukan tindakan jauh lebih baik daripada banyak rencana tanpa aksi nyata.

Kerja keras, berbisnis menurut beliau merupakan sebuah risiko, salah satunya risiko menghadapi kegagalan. Untuk mengatasi hal tersebut pastilah dengan bekerja keras. Kerja keras dengan banting tulang dan mendedikasikan diri ke bisnis adalah kunci sebuah kesuksesan.

Komitmen, artinya pebisnis yang hebat harus mempunyai keterikatan diri yang sangat kuat dalam melakukan sesuatu tanggung jawab untuk mempertahankan usaha dalam kondisi apapun. Komitmen adalah usaha atau dorongan yang muncul dari seorang untuk mencapai kesuksesan.

Kerja pintar, jika seseorang ingin berkecimpung di dunia bisnis, selain mengandalkan tenaga juga harus mengandalkan pikiran atau kerja pintar. Dengan cara pintar melihat situasi apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar. Contohnya, beliau membuka toko bangunan karena melihat situasi di daerahnya yang dekat dengan perumahan yang pastinya sangat membutuhkan terhadap bahan bangunan.

Memperluas jaringan,dalam dunia bisnis menurutnya sangat penting untuk menjalin hubungan dengan sesama pebisnis. Beliau sendiri sering menghadiri pertemuan dengan pemilik property besar di Madura hingga Jawa Timur. Hal ini memang diarahkan langsung oleh distributor dan supplier. Banyak manfaat yang beliau ambil. Di antaranya, bisa mengetahui informasi harga jual, baik dan buruknya kualitas barang, informasi baik buruknya distributor, dan yang paling penting beliau bisa mengambil pengalaman dari para pegiat bisnis yang lama melintang.

Pengelolaan,sistem pengelolaan keuangan sebaiknya diawasi langsung. Kecuali skala besar yang membutuhkan admin. Karena dengan demikian pemilik toko bisa merasakan keluar masuknya uang. Dan untuk pengelolaan barang baginya, semua uang yang masuk ke toko harus menjadi barang. Karena barang akan terus naik harganya dan pasti ada margin di sana.

Pelayanan,dengan mengedepankan pelayanan dan keramah tamahan akan tercipta kepuasan bagi para pelanggan. Karena baginya, pembeli adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik mungkin. Dengan demikian akan tercipta pandangan dari pelanggan yang menguntungkan baginya.

Pesan dalam Berbisnis

Hal yang paling penting bagi pebisnis khususnya santri adalah dengan action/tindakan. Jangan terlalu banyak rencana. Hilangkan rasa takut terhadap risiko yang akan dihadapi. Karena semua pekerjaan pastilah berisiko. Dengan demikian kesuksesan akan datang dengan sendirinya.

Oleh : Khotimul Alhariz