Pengerjaan Masih 80%, Panitia Pipanisasi Butuhkan Dana

Spread the love

Assirojiyyah.Online, Sampang – Setelah terlaksananya pengeboran sumber mata air pada 9 Oktober 2019 lalu, panitia pipanisasi beserta alumni Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah kini melakukan pembangunan tandon dan penyaluran pipa sepanjang 1 km. Program ini dilaksanakan pada Kamis, (16/01/20).

                Ag. Anisur Rohman Muhajir, selaku Sekretaris Pondok, mengatakan bahwa kelanjutan program ini, setelah pengeboran sumber mata air, kini beralih pada penyaluran pipa dan pembangunan tandon. Dan rencana ini ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ajaran 1440-1441 H. “Saat ini sedang dalam pengerjaan pemasangan pipa ke tandon sekaligus tahap penyelesaian tandon,” terangnya saat ditemui Malam Rabu, 23.20 Wist.

                Adapun dana yang dianggar dalam program ini, Zainal Abidin, selaku Ketua Panitia Pipanisasi mengatakan, bahwa awal anggaran sebesar Rp. 500.000.000. Sedangkan jumlah dana yang telah dihabiskan untuk pengeboran sumber mata air sebesar Rp. 153.566.000, dan penyaluran pipa serta pembangunan tandon air sebesar Rp. 519.930.000.

                “Untuk dana awal yang dianggar dalam progam pipanisasi ini sebesar Rp. 500.000.000, akan tetapi di tengah berjalannya progam ini terjadi pembengkakan dana, yaitu untuk pengeboran sumber mata air sudah menghabiskan Rp. 153.566.000, dan untuk penyaluran pipanisasi serta pembangunan tandon sebesar Rp. 519.930.000. Sedangkan dana yang terkumpul Rp. 616.904.000,” tutur Zainal, sapaan akrabnya ketika dikonfirmasi oleh Tim Majalah Assirojiyyah, Kamis, 13 Februari 2020.

                Ditegaskan Zainal, bahwa dalam tahap pengerjaan program ini masih berjalan 80%, sehingga mengalami defisit dana sebesar Rp. 56.592.000. Dan untuk penyempurnaan program ini dibutuhkan dana sebesar Rp. 224.000.000, maka dari itu, jumlah kekurangan dana untuk mencapai 100%  pengerjaan sebesar Rp. 280.592.000. “Dalam 20% masih membutuhkan dana Rp. 224.000.000, jadi kekurangan dana pipanisasi sebesar Rp. 280.592.000,” imbuhnya.

                Oleh sebab itu, lanjut Zainal, kebengkakan dana ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya, pembuatan tandon yang awalnya dikonsep 4×4 m2 menjadi 8×8 m2 dengan tinggi 3 m, melakukan pengeboran baru yang awalnya hanya ingin memperluas dan memperdalam sumber mata air yang sudah ada, serta saluran pipa yang sederhana menjadi standart PDAM yang dapat didistribusikan langsung dari tandon tanpa perantara apapun dari pondok.

                “Kebengkakan dana disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pembuatan tandon yang  lebih besar dengan luas 8×8 m2 yang awalnya hanya 4×4 m2 dengan ketinggian 3 m, dengan dana yang dianggar 150 Juta menjadi 300 Juta,” terangnya.

                Oleh karena itu, dengan kurangnya dana, para alumni bisa saling bahu-membahu untuk penyelesaian program ini, baik lewat sumbangan atau tenaga kerja.” Dengan adanya kekurangan dana, kami sangat berharap para alumni bisa saling bahu-membahu baik dari sumbangan atau tenaga kerja,” lanjutnya berharap.

                Selain itu, meski pengerjaan pipanisasi belum rampung 100%, kali ini juga telah dimulai pembangunan MCK (Tempat Mandi, Cuci dan Kebersihan) di lahan barat sungai dekat  tower. Maka dari itu,  Zainal berharap sekaligus mewakili segenap alumni bahwa dengan diadakannya program ini dapat menimalisir angka pelanggaran santri. “Kami dan segenap alumni berharap, tujuan diadakannya program ini dapat mengurangi angka pelanggaran santri agar dapat fokus untuk mencari ilmu,” imbuhnya berharap. (Faiz/Lis)