Khutbah Jum’at Paing , 08 Jumadil Ula 1444 H / 2Desember 2022 M
Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهِ الغَنِيِّ الكَرِيمِ، وَاصِفِ نَبِيِّهِ بِقَولِهِ: وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ، وَهُوَ العَزِيزُ الحَكِيمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، أَشَدُّ النَّاسِ حَيَاءً، وَأَكْثَرُهُمْ حِلْمًا وَأَعْظَمُهُمْ وَفَاءً صلى الله عليه وسلم، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَأَتْبَاعِهِ ذَوِي الخُلُقِ الكَرِيمِ. أَمَّا بَعْدُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jum’at rohimakumulloh Allah akan mengangkat derajat, melipatgandakan kebaikan dan mengampuni keburukan orang-orang yang selalu berusaha untuk selalu bertakwa kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Alloh berfirman:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar,” (QS. At-Thalaq : 2).
Jamaah Jum’at rohimakumulloh sungguh menjadi keharusan seorang mukmin untuk memperhatikan sabda Nabi Saw tentang pandangan orang yang berakal:
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لا إلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمان
Artinya: “Iman itu ada tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan La Ilaaha Illa Allah (Tiada Tuhan Selain Allah), cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan di jalan, dan malu itu adalah cabang dari iman,”. Lalu apa arti malu dalam hadits yang disebutkan diatas ? Dan kenapa Nabi Saw khusus menyebutkan malu sebagai cabang dari keimanan ?
Baca Juga :
Jamaah Jum’at rohimakumulloh Malu merupakan sifat hati yang diciptakan oleh Allah untuk manusia, di dalamnya terdapat:
فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
Artinya: “(tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu,” (QS. Ar-Rum : 30). Malu artinya menarik diri dan meninggalkan sesuatu karena takut dicela saat melakukannya, malu merupakan salah satu akhlak yang mengajak pemiliknya untuk menjauh dari kejelekan, mencegah dari keteledoran dalam menunaikan kewajiban, jadi rasa malu merupakan penggerak yang menggerakkan manusia kepada setiap keutamaan dan kesempurnaan, dan mencegahnya dari segala kenistaan dan kekurangan, oleh karena itu rasa malu dipuji dalam syariat mulia ini. seperti disampaikan oleh Rasulullah Saw, bahkan ia dipuji sejak nabi Adam hingga nabi Muhammad Saw, dalam sebuah atsar disebutkan:
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلامِ النُّبُوَّةِ الأُولَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Artinya: “Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah: Jika engkau tidak malu, maka perbuatlah apa yang engkau sukai,”. Nabi Saw secara khusus menyebutkan rasa malu termasuk cabang keimanan, karena malu yang menutupi cabang-cabang lainnya, maka kamu mendapati seorang pria dan wanita yang memiliki rasa malu, ia menunaikan dan berbuat semua kebaikan dan bersegera menuju kesana, sehingga ia termasuk orang-orang yang pioneer, ia mencegah dan menjauhi keburukan dan kemungkaran, tapi bila ia terkalahkan oleh nafsunya lalu terjatuh pada perbuatan salah, maka ia segera bertaubat dengan taubat yang benar; oleh karena itu malu dianggap bagian agama, bahkan agama secara keseluruhan, Nabi Saw bersabda:
الحَيَاءُ لا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
Artinya: “Malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan,”. Rasa malu merupakan pakaian takwa, Allah Swt berfirman:
وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ
Artinya: “Dan pakaian takwa itulah yang paling baik,” (QS. Al-A’raf : 26). Disebutkan pula dalam sebuah atsar dari Rasulullah Saw:
إِنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا، وَخُلُقُ الإِسْلامِ الحَيَاءُ
Artinya: “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu”.
Jamaah Jum’at rohimakumulloh
Rasa malu dimiliki oleh pria dan wanita, bila malu dimiliki oleh seorang wanita, maka ia menjadi hiasan, dan bila rasa malu dimiliki oleh seorang pria, maka ia menjadi penyempurnanya, dan Nabi Saw merupakan manusia yang paling malu, disebutkan bahwa Rasulullah Saw lebih malu dari seorang gadis dalam pingitan, dan rasa malu Nabi Saw bila tidak suka sesuatu dari seseorang, beliau tidak berterus terang karena rasa malunya, bahkan manusia bila melihat ketidaksukaannya pada wajahnya yang mulia dan bila beliau ingin memperingatkan perkara yang salah, beliau tidak menyebut nama pelaku kesalahan tersebut, beliau cukup berkata : “Kenapa kaum itu melakukan sesuatu, seperti ini dan seperti ini”. Allah Swt menyebutkan gambaran rasa malu Nabi Saw dalam Al-Quran, dimana ada sekolompok manusia yang masuk ke rumah Nabi Saw tanpa diundang, lalu berlama-lama duduk dan berbicara, sehingga Nabi Saw merasa terganggu dari hal tersebut, karena waktu tersebut adalah waktu untuk diri dan keluarganya, padahal Nabi Saw telah menyediakan waktu untuk duduk di masjid, menyampaikan pertanyaan dan berbicara terhadap orang yang dikehendakinya dan mengucapkan salam kepada mereka, tapi Nabi Saw tidak berbicara kepada orang yang bertamu ke rumahnya: keluarlah, atau beranjaklah dari rumah kami, karena rasa malu, beliau tidak mengungkapkan hal tersebut, hingga turunlah ayat yang menerangkan kepada mereka bagaimana cara berinteraksi dengan Nabi Saw:
إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ
Artinya: “Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi, lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar,” (QS. Al-Ahzab : 53)
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا
بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيم.
الخطبة الثانية
اَلْحَمدُ للهِ حَمْداً كَمَا أَمَروَاَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَه إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَوَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الإنس وَاْلبَشَرِاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَأُذُنٌ بِخَبَر أَمَّابَعْدُ : فَيَا أيها الناس اِتَّقُوا الله تَعَالىَ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَحَافِظُوا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمَاً إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتُهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَاأيُّهَاَ الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اَللَّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّا شِدِيْنَ الَّذيْنَ قَضَوا بِالْحَقِّ وَكَانُوا بِهِ يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَان وَعَلِىِّ وَعَنْ الستة المتممين للعشرة الكرام وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْن وَعَنِ التَّابِعِيْن وتابع التابعـيـن وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلىَ يَوْمُ الدِّيْنِ .اللهم لا تجعل لأحد منهم فى عنـقـنا ظلامة ونجّنا بحبهم من أهوال يوم القيامة اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْن و أهلك َالْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . اَللَّهُمَّ أَمِنَّا فىِ دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتُنَا فِيْمَنْ خاَفَكَ وَاتَّقَاكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِين وَالْمُؤْمِنَات اَلأَحْيَاء مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلاَءَ وَالوَبَاء وَالرِبَا وَالزِنَا والزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خاَصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً يَارَبَّ العَالَمِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عباد الله…… إِنَّ الله يأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَان وَإِيْتَاء ذِى القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالمُنْكَرِ وَالْبَغْى يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ, فاَذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ