Sejarah perkembangan Islam di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari keberadaan pesantren. Lembaga pendidikan Islam ini telah berperan penting dalam penyebaran dakwah dan pembentukan karakter bangsa sejak berabad-abad lalu. Berikut beberapa pesantren tertua di Indonesia yang menjadi saksi perjalanan panjang Islam di Nusantara.
1. Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu
Berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah, pesantren ini berdiri tahun 1475 oleh Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani dari Hadhramaut, Yaman. Berusia lebih dari lima abad, Al Kahfi disebut sebagai pesantren tertua di Indonesia. Salah satu peninggalan sejarahnya ialah prasasti Batu Zamrud Siberia seberat 9 kg yang tersimpan di masjid pesantren.
2. Pondok Pesantren Luhur Dondong
Didirikan pada 1609 di Semarang oleh Kiai Syafi’i Pijoro Negoro, salah satu komandan pasukan Sultan Agung, pesantren ini berusia lebih dari empat abad dan menjadi pusat pendidikan Islam tertua di Jawa Tengah.
3. Pondok Pesantren Nazhatut Thullab
Berdiri tahun 1702 di Sampang, Madura, pesantren ini didirikan oleh Kiai Abdul ‘Allam atau Pang Ratoh Bumi. Ia mendirikan pesantren di Desa Panyajjeen sebagai pusat dakwah di kawasan timur Sampang.
4. Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin
Pesantren di Cirebon ini berdiri tahun 1705 oleh Ki Jatira (Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif). Usianya kini lebih dari tiga abad dan masih menjadi pusat pendidikan Islam berpengaruh di Jawa Barat.
5. Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo
Didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari pada 1742, pesantren ini pernah menjadi tempat belajar tokoh besar seperti Raden Ngabehi Ronggowarsito dan H.O.S. Cokroaminoto. Tegalsari dikenal sebagai cikal bakal berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor.
6. Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
Didirikan tahun 1745 oleh Sayyid Sulaiman, keturunan Rasulullah SAW dari marga Basyaiban. Awalnya Sidogiri hanyalah hutan belantara yang dibuka selama 40 hari hingga menjadi pondok salaf yang menekankan akidah, syariah, dan akhlak. Kini Sidogiri menjadi salah satu pesantren tertua dan berpengaruh di Indonesia.
Oleh: Fathur Rosi Mkd
