Shadow

HATURKAN CINTA PADA NABI, DENGAN ACARA ISROK WAL MIKROJ

Spread the love
ISROK MIKROJ
Fahromi salah satu pembaca kisah yang terakhir (Foto: Abdul Minum)

assirojiyyah.online, Dalam menyambut Malam Isrok wal Mi’roj Nabi Muhammad SAW.  di PP. Assirojiyyah yang ke 65, kembali hadir para pembaca kisah Fenomenal tersebut pada Selasa Malam (14/02/2023) di halaman pesantren.

Para pembaca kisah yang beranggotakan Siswa Khususyiah tersebut berjumlah lima orang, Maftuh yang bercerita tentang pra Isrok, Taqiyuddin sebagai awal Isrok, Abdul Ghofur berkisah saat-saat perjalanan Isrok, Mukrim tentang kisah Mi’roj dan yang terakhir ialah Fahromi Nasihuddin yang mengisahkan akhir Mi’roj hingga ditetapkannya sholat sebagai ibadah wajib Umat Islam.

Di penampilannya Fahromi menjelaskan bahwa tidak ada alasan bagi Umat Islam untuk tidak mencintai nabi, hukum mencintai nabi dan ahlul bait adalah wajib. 

“kita semua adalah umat yang merindu dan dirindukan, Isrok Mi’roj ini menjadi salah satu bukti betapa besarnya cinta nabi pada umatnya, bahkan di akhir hayat beliau, nabi hanya mencemaskan umatnya,” terangnya.

Para pembawa kisah sedang berfoto bersama pasca acara Foto: Dalilunnasihin)

Dalam sambutannya KH. Athoulloh Bushiri Nawawi, pengasuh PP. Assirojiyyah menghimbau kepada para pembaca kisah agar memberikan contoh-contoh pada para santri dengan hal yang berkaitan dengan realita yang terjadi pada zaman ini, hingga para santri dapat lebih peka dan tahu bagaimana cara menyikapi permasalahan sesuai dengan cara nabi.

“berilah contoh-contoh dalam penyampaian kisah Isrok Mi’roj ini dengan kejadian-kejadian yang terjadi  pada saat ini,” jelas beliau.

Ag. Khoirul Muttaqin Artam selaku Wakil Ketua acara ISMIK (Isrok wal Mi’roj) mengatakan bahwa acara ISMIK ini sangat efektif dalam memacu semangat para santri untuk menambah dan meningkatkan minat belajar mereka.

Baca Juga

Istighosah dan Do’a Bersama Menyambut 1 Abad (Nahdlatul Ulama), Menjemput Abad Kedua.

“mereka juga akan terpancing, termotivasi semangatnya dan juga keinginannya untuk belajar lebih giat lagi, karena untuk bisa mencapai tahapan yang seperti  ini mereka juga harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih,” ujarnya.

Dia berpesan  disamping menimba dan mengkaji ilmu sedalam-dalamnya, agar para santri juga mengcover keilmuan mereka dengan pengalaman, dengan demikian mental para santri dapat terbentuk dan terus berkembang.

“berilmu tanpa mental terkadang membuat kita mati kutu, tapi jika mental kuat insyaalloh meskipun kurang  berilmu dapat mencari ilmu di tengah jalan,” pesannya. (Bukhori)    

9 Comments

  • Can I just say what a relief to find someone who actually knows what theyre talking about on the internet. You definitely know how to bring an issue to light and make it important. More people need to read this and understand this side of the story. I cant believe youre not more popular because you definitely have the gift.

  • Thanks , I have just been looking for info about this topic for a while and yours is the best I have found out till now. However, what in regards to the conclusion? Are you positive about the supply?

  • I’ve been surfing online more than three hours today, yet I never found any interesting article like yours. It’s pretty worth enough for me. In my opinion, if all website owners and bloggers made good content as you did, the net will be much more useful than ever before.

  • of course like your web site however you need to test the spelling on several of your posts. Many of them are rife with spelling problems and I find it very bothersome to tell the truth on the other hand I’ll certainly come back again.

  • I’ve been browsing on-line more than 3 hours as of late, but I never discovered any fascinating article like yours. It’s beautiful value sufficient for me. Personally, if all site owners and bloggers made good content as you probably did, the internet will be a lot more helpful than ever before.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *