assirojiyyah.online, pihak pemerintah lakukan survei tanah guna pembuatan jalan menuju pondok pada Rabu (21/06/23).
Jalan yang nantinya akan difungsikan sebagai akses masuk baru menuju pondok ini berawal dari arahan pimpinan pesantren yang kemudian diwujudkan bersama oleh para alumni.
“Rencana dalam jalan masuk ini memang berangkat awal dari pengasuh (KH. Athoulloh Bushiri),” ungkap Zainal Abidin selaku wakil dari alumni.
Namun sebelum itu pihak alumni telah mengajukan hal ini pada pihak pemerintah dan mendapatkan respon positif.
Kak Zinal sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa pasca pengajuan surat permohonan kepada pemerintah, pihaknya mendapatkan tiga opsi : pertama, permohonan ini akan disetujui dengan mengatasnamakan kepentingan masyarakat umum. Kedua pesantren bisa membuka jalan dengan syarat semua tanah yang diinginkan harus melewati proses jual beli dengan pemilik tanah, Ketiga pesantren juga bisa membuka jalan tersebut dengan cara dijual oleh pemerintah daerah saat ada persetujuan dari pihak pemerintah bukan dengan proses melewati tukar guling.
Baca Juga :
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Assirojiyyah
Sedangkan untuk diameter jalan yang diajukan pihak pondok menginginkan panjang sekitar 150 meter dengan lebar minimal 5 meter dan maksimal 7 meter.
“Kalau untuk masalah dana pihak pemerintah belum siap, sehingga ini menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan terkait izin tersebut” tuturnya.
Tambah informasi, pada waktu itu juga, pihak pondok beserta Dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Sampang juga melakukan hal yang serupa, guna studi perencanaan galian pipanisasi.
“Mohon do’anya kepada semua alumni dan para santri agar apa yang di cita-cikan oleh pengasuh dan majlis kaluarga dalam penyempurnaan fasilitas untuk akses masuk ke pondok Assirojiyyah ini berjalan sesuai harapan,” pesannya (Zen)
