Shadow

DOA / SYAIR

Thola’al badru

Thola’al badru

DOA / SYAIR
Mungkin sebagian orang muslim tidak lagi asing dengan Sholawat Thola'al badru yang dibawakan oleh sahabat Anshor ketika menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW saat beliau hijrah dari Mekah ke Madinah tahun 622 Masehi. Sholawat tersebut menggambarkan kegembiraan saat menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. Sholawat tersebut juga kerap dibacakan dan dilantukan saat acara maulid nabi. Berikut lirik dan teks Arab Qoshidah Yaa rhamarrahimin. Semoga bermanfaat Baca juga : Tidak Ada Balasan Kebaikan Kecuali Kebaikan (Pula)
Teks Arab Ya Arhamarrohimin Farij Alal Muslimin

Teks Arab Ya Arhamarrohimin Farij Alal Muslimin

DOA / SYAIR
Sebagai seorang muslim yang ingin melakukan kegiatan keagamaan ataupun dalam segi beribadah dengan niat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta terkadang membutuhkan suatu cara atau wasilah untuk mencapainya, salah satu diantaranya ialah melalui dzikir. Namun untuk dzikir kali ini berupa qoshidah yang berjudul Yaa Arhamarrahimin. Qoshidah ini merupakan salah satu qoshidah yang sangat populer dan tak jarang pula didengar dan dibaca kalangan masyarakat khususnya pasca melaksanakan ibadah Sholat Tarawih dan Witir di Bulan Ramadhan, Namun terkadang tidak sedikit dari para jamaah yang kurang mengetahui secara pasti akan teks bacaan qoshidah tersebut. BACA Juga : Sholawat Badar Kami harap, tulisan ini dapat membantu pembaca untuk lebih mengetahui dan memperjelas terhadap teks bacaan...
Sholawat Badar

Sholawat Badar

DOA / SYAIR
By : Zaen Solawat Badar merupakan salah satu syair pujian untuk para nabi yang cukup banyak dilantunkan oleh berbagai kalangan di  masyarakat hingga hampir semua warga Nu dan Nahdliyin mengenal sholawat tersebut. Sholawat yang diawali dengan bait “Shalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Thaaha RasuulillaahShalaatullaah Salaamullaah 'Alaa Yaa Siin Habiibillaah” ini memiliki 28 bait dengan dua baris disetiap baitnya. Syair pujian itu diciptakan oleh kiai NU atau Nahdlatul Ulama, beliau adalah KH. M. Ali Manshur sekitar tahun 1960-an. Pada masa pemberontakan 30 September 1965, Sholawat Badar kerap digunakan warga Nahdliyin sekaligus pejuang NU untuk saling memberi semangat diri sekaligus sebagai simbol pembeda dengan Lagu Genjer-genjer, yang pada saat itu, Lagu Genjer-genjer identik...