Antara bawahan dan atasan adalah perkara nisbi artinya tidak permanen. Pimpinan menjadi bawahan di hadapan pimpinan yang lebih tinggi. Pimpinan yang paling tinggi sekalipun akan menjadi bawahan di hadapan orang tuanya. Perlakuan pimpinan kepada karyawan akan mendapatkan hal yang sama dari perbuatannya. apakah baik
Siapa memperbanyak berbuat kebaikan, maka Allah dengan kemuliaan-Nya akan menghapus keburukannya di masa lalu dan menggantikannya dengan kebaikan pada buku catatan selanjutnya
Manusia pasti mampu untuk bertahan hidup, sebab manusia di muka bumi Alloh anugerahkan kemampuan yang besar.
Allah telah menciptakan dua mata, lidah dan dua bibir, bukankah Allah telah menunjukkan kita dua pilihan, dimana Alloh telah meletakkan fitrah untuk mengenal kebaikan dan keburukan, hidayah dan kesesatan, cahaya dan kegelapan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang mendengar panggilan-Mu lalu menjawabnya, mengetahui perintah-Mu lalu menjaganya, sehinga kami mendapatkan ampunan dan surga-Mu
Khutbah Pertama إنَّ الحمدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوبُ إليهِ، قُلُوبُنَا بيْنَ يدَيْهِ، وَحَالُنَا لاَ يَخْفَى عليهِ، وأَشهدُ أنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وحدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ، سبحانَهُ هُوَ الْمُعْطِي الوهابُ، يُحِبُّ مَنْ تَابَ إليهِ وأنابَ، وأَشهدُ أنَّ سيِّدَنا محمداً عَبدُ اللهِ ورسولُهُ وصفيُّهُ مِنْ خلقِهِ وخليلُهُ، شرحَ اللهُ صدْرَهُ، وطهَّرَ قلبَهُ، وأعْلَى ذكْرَهُ، ورفَعَ…
sesungguhnya kemampuan dan ilmu yang mutlak hanya milik Allah semata, dan Dia memberikan sebab-sebab kemudahan untuk mengetahui dan belajar bagi makhluk-Nya, hanya saja walaupun mereka mencapai puncak keilmuan dan kedudukan, tetap saja ilmu dan pengetahuan mereka terbatas,
Apabila Alloh Subhanahu wata’ala menganugerahkan Ilmu maka salurkanlah, sebab kekayaan intelektual tidak akan pernah terkikis habis walau sering disampaikan.
Khutbah Pertama الحمدُ للهِ ربِّ العالمينَ، سبحانَهُ أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى، وأَشهدُ أنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وحدَهُ لا شَريكَ لَهُ، وأَشهدُ أنَّ سيِّدَنا محمداً عَبدُ اللهِ ورسولُهُ وصفِيُّهُ مِنْ خلقِهِ وخليلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سيدِنَا محمدٍ وعلَى آلِهِ وصحبِهِ أجمعينَ، وعلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بإحسانٍ إلَى يومِ الدِّينِ….
Dalam hal ini seluruh umat manusia diwajibkan untuk mendahulukan perdamaian. Perdamaian bukan untuk bersepakat dengan ajaran orang lain. Atau menghalalkan pekerjaan orang lain.
