Santunan Anak Yatim BMT NU di Assirojiyyah

Spread the love
Assirojiyyah
Para tamu undangan santunan anak yatim

assirojiyyah.online –  Dalam rangka hari jadi  ke -18 KSPP. Syariah BMT NU Jawa Timur, BMT NU adakan rihlah sanad perjuangan pengelola yang berupa acara santunan anak yatim. Acara yang dimulai pada pukul 09:00 istiwak hingga 11:00 tersebut diselenggarakan di rumah Betang khas Kalimantan, Barat Sungai Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk Sampang, Ahad (26/06/2022).

Rihlah yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali ini dihadiri oleh Direktur Bisnis Deny, Direktur keuangan Hendry Hendanto, Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang KH. Moh. Itqan Bushiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyyah KH. Ato’ulloh Bushiri.

Dalam sambutannya Bapak Hendry Hardanto menerangkan bahwa tujuan utama acara ini ialah unutk mengembalikan staf BMT NU ke Pondok Pesantren untuk memperoleh tausyiah dari kiyai, dimana sudah ada 7 pesantren yang sudah didatangi sejak awal Bulan Juni .

“salah satu tujuan besar perjuangan kita yaitu bagaimana kita kembali ke pondok kita masing-masing, walupun tidak pernah mondok secara langsung kepada beliau, tapi paling tidak bisa meneladani kisah perjuangan beliau dalam memperjuangkan ahlussunnah waljama’a dan dari Bulan Juni kemarin sudah ada 7 Pondok Pesantren yang sudah kami datangi,” jelasnya.

Bapak Hendry menambahkan bahwa lembaga yang sudah berdiri sejak tahun 2004 ini mulanya hanya memiliki dana sebesar 400 ribu Rupiah sebagai modal dan beranggotakan 17 orang. Tapi kini PBNU (pengurus besar Nahdlatul ulama’) sudah memiliki aset sebesar 605 Milyar Rupiah dengan sekitar lebih dari 200 ribu anggota dan 92 cabang di 90 Kabupaten, kemudian akan membuka cabang baru di Banyuwangi pada Bulan Juli mendatang.

“BMT NU dilahirkan pada tahun 2004 dengan modal awal 400 ribu dan Alhamdulillah pak kiyai aset PBNU sudah mencapai 605 Milyar. Dulu jumlah anggota yang masih berjumlah 17 orang kini sudah mencapai 200 ribu lebih dan memiliki 92 cabang di 90 Kabupaten yang insyaallah akan menambah 2 cabang di Banyuwangi pada Bulan Juli,”

Lembaga ini menargetkan pada tahun 2023 sudah akan memiliki 100 cabang

“Dan kami menargetkan pada tahun 2023 nanti sudah memiliki 100 cabang,” imbuhnya.

Sedangkan komitmen awal PBNU sendiri adalah bagaimana cara agar NU dapat bersikap mandiri tanpa ketergantungan pada yang lain .

“Sebetulnya komitmen awal PBNU sendiri adalah beusaha agar NU bisa menjadi lembaga mandiri tanpa harus meminta bantuan pada yang lain,” terangnya. 

Adapun dana yang sudah diberikan pada NU secara kelembagaaan sejak awal tahun 2004 sudah mencapai 11,1 Millyar

“Dana yang diberikan pada NU secara kelembagaaan bearjumlah 11,1 Milyar dari awal tahun 2004,” tambahnya.

Disamping itu beliau juga menjelaskan bahwasanya kata NU pada BMT NU bukanlah Nahdlatul ulama’ melainkan berarti Nuansa Ummat, dikarenakan pimpinan belum mendapatkan izin resmi dari PBNU saat peresmian sedangkan BMT NU sendiri sebenarnya tidak termasuk dari bagian pembangunan PBNU.

“Nama BMT NU bukanlah Nahdlatul Ulama’ melainkan BMT Nuansa Ummat , karena saat ingin dikukuhkan dengan nama NU dialarang oleh sekretaris Karena belum mendapat ijin resmi dari PBNU karena BMT NU tidak ada di bagian PBNU,”ujarnya.

Nama tersebut bertujuan untuk memberikan nuansa baru terhadap ummat dimana lembaga ini lahir dari keprihatinan dikarenakan rentenir  pada masa itu.

“nama BMT Nuansa Ummat diambil dengan harapan BMT dapat memberikan nuansa baru pada ummat dan harapan karena pada saat banyak sekali rentenir,”tuturnya.

Bapak Hendry berharap kita semua dapat meneladani ajaran Islam NU dalam rangka mengembangkan perekonomian dan selalu bersikap jujur dalam setiap tindakan, karena BMT NU akan selau dihadapkan dengan hal yang bersifat keduniawian yakni uang. Begitu pula BMT NU itu sendiri diharapkan terus mengalami kemajuan dan dapat memberi manfaat pada semuanya.

“Saya harap kita semua bisa meneladani ajaran Islam NU dan dalam rangka  mengembangkan perekonomian syariat terutama untuk selalu bersikap jujur terhadap amanah yang kita punya mengingat BMT NU adalah lembaga yang selalu akan dihadapkan dengan keuangan yang sangat rentan akan fitnah,”harapnya.

KH. Ato’ulloh Bushiri selaku Pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyyah sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kedaatangan BMT NU ke Pesantren. Dalam sambutannya beliau menganggap kunjungan BMT NU sebagai anugerah dikarenakan sudah lama Assirojiyyah tidak dikunjungi oleh pejabat

“Kami ucapkan terima kasih  ini BMT yang telah datang ketempat ini, ini suatu anugrah yang sangat kami harapkan karena sudah lama Assirojiyyah tidak didatangi pejabat,” tutur beliau

Pengasuh berharap semua masyarakat Sampang dapat sadar  dan mendukung BMT NU yang memang dikelola oleh santri yang tentunya lebih bersifat syar’i dan lebih mengerti akan agama, sehingga dapat  membawa barokah dan manfaat kepada kita semua.

“ udah-mudahan masyarakat Sampang banyak mendukung BMT NU tentunya lebih syar’i daripada lembaga lain yang mengatasnamakan syar’I, apa tidak lebih syar’I dari kita yang memang berangkatnya dari Pesantren. Mudah-mudahan semuanya ini akan membawa barokah  dan manfaat khususnya bagi kita semua,”pungkas beliau.

Baca Juga