Solawat Badar merupakan salah satu syair pujian untuk para nabi yang cukup banyak dilantunkan oleh berbagai kalangan di masyarakat hingga hampir semua warga Nu dan Nahdliyin mengenal sholawat tersebut.
Sholawat yang diawali dengan bait “Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah” ini memiliki 28 bait dengan dua baris disetiap baitnya.
Syair pujian itu diciptakan oleh kiai NU atau Nahdlatul Ulama, beliau adalah KH. M. Ali Manshur sekitar tahun 1960-an.
Pada masa pemberontakan 30 September 1965, Sholawat Badar kerap digunakan warga Nahdliyin sekaligus pejuang NU untuk saling memberi semangat diri sekaligus sebagai simbol pembeda dengan Lagu Genjer-genjer, yang pada saat itu, Lagu Genjer-genjer identik dengan PKI.
Berikut lirik Sholawat Badar: