Di tahun hijriah ada dua belas bulan yang masing-masingnya mempunyai arti dan keunikan berbeda, diantaranya ialah Bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban adalah istilah bahasa arab yang berasal dari kata Sya’ban yang artinya berjalan diatas gunung. Kemudian Islam memanfaatkan Bulan Sya’ban sebagai waktu yang menentukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan, karena Bulan Sya’ban terletak diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, karena diampit oleh dua bulan yang mulia ini, maka Sya’ban sering kali dilupakan. Padahal bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut kualitas hidup dalam peningkatan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup kemasyarakatan. Karena letaknya mendekati bulan yang sangat mulia (Romadhon), bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput bulan mulia ini dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT kerena telah merasakan suasana kemuliaan Ramadhan. Rasululloh SAW sendiri pernah bersabda “Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, bulan Sya’ban diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa’i). Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasululloh SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak dari pada ketika bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan.
Perlu diketahu juga bulan Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nisfu Sya’ban, secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15, karena hal ini sejalan dengan artian Nisfu dalam bahasa arab, yaitu pertengahan, dan Sya’ban adalah bulan.
Maka Nifsu Syaban diartikan sebagai pertengan bulan Sya’ban. Adapun doa-doa yang diturunkan oleh Alloh SWT salah satunya berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka). Maka dari sinilah umat Islam berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan memperbanyak shodakoh dan silaturrahim.
Para ulama’ menyatakan malam Nifsu Sya’ban sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Alloh SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-hambaNya yang saleh. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doanya. Adapun doa yang dapat dilafalkan pada Nisfu Sya’ban ini untuk memohon kepada Alloh SWT perihal umur yang panjang, lancar rezeki, dan iman Islam yang semakin baik dan meningkat.
Oleh: LUTFIADI KPA