Komitmen Alumni Dalam Mewujudkan Kebutuhan Pesantren

Alumni
Spread the love
Shilaturrahim alumni dari berbagai IKAPPAS di Grand Almuallim (Foto: Anam)

assirojiyyah.online, PP. Assirojiyyah kembali gelar launching tanah untuk yang kelima kali. Acara yang berjudul “Materos Khidmah Long-molong Dana Pembebasan Lahan Anyar” tersebut dihadiri oleh KH. Athoulloh Busiri selaku Pengasuh PP. Assiorjiyyah, Kiyai Moh. Ikhsan Busiri sebagai Ketua Pembangunan dan segenap alumni pesantren di Grand Almuallim pada Minggu (10/09/23).

Dalam acara tersebut setiap perwakilan dari semua IKAPPAS saling memberikan pesan dan motivasi dalam rangka pembebasan lahan yang ada di barat sungai. Saat itu juga hadir IKAPPAS baru dari tiga daerah, yakni Gresik, Tapal Kuda dan Mojokerto yang sebentar lagi akan diresmikan oleh pengasuh.

“Kami dari IKAPPAS Jabodetabek hanya mempunyai tiga kata, yakni beli, beli, dan beli,” Ucap Muafi selaku perwakilan IKAPPAS Jabodetabek saat memberi sambutan.

Ag. Asror mengatakan bahwa launching tanah kali ini merupakan pembebasan lahan terbesar dengan luas tanah mencapai 16.000 m².

“Sekarang ini dari sekian banyak program pembebasan lahan adalah yang paling luas, setidaknya ada 16000 m² lahan yang rencananya akan kita bebaskan di Kabupaten Sampang, cuma dari itu dikurangi 1000 m² untuk digunakan sebagai lahan pemakaman umum,” jelasnya.

Para alumni IKAPPAS saat acara berlangsung (Foto: Anam)

Dia juga mengatakan untuk musyawaroh selanjutnya, pengasuh memberikan arahan pada para panitia untuk melaksanakan turba ke semua IKAPPAS-IKAPPAS yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk lebih memaksimalkan hasil yang ada sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Kita akan terjun dan turun ke IKAPPAS-IKAPPAS untuk pada program yang baru ini, insyaallah dalam waktu dekat tujuan pertama ialah pada tanggal 8 Bulan Maulid di IKAPPAS Jabodetabek. Dilanjut di Surabaya, Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Tapal Kuda, dan Madura”. Ujarnya.

Ag. Asror menambahkan, dana yang sudah terakumulasi tersebut nantinya akan dipasrahkan sepenuhnya kepada pengasuh.

“kami para alumni tugasnya hanya semangat menggalang dana, berapa pun itu, pengalokasian dana terserah pada kebijakan pengasuh,” imbuhnya.

Baca Juga :

Pondok Pesantren Assirojiyyah Satu-Satunya Pesantren di Madura Yang Melaksanakan Pelatihan SANGGUB (Santri Tangguh Bencana)

KH. Athoulloh mengatakan bahwasanya pesantren yang sudah memiliki tanah luas dan berkembang pesat merupakan suatu hal yang tak terduga dan luar biasa. menurut beliau hal ini adalah barokah dari tirakat Almuallim dan doa dari alumni terdahulu. Sedangkan dana akan difokuskan pada pembangunan.

“Alhamdulillah sekarang air sudah di dalam, kelas di dalam dan masjid pun juga di dalam, ini adalah sesuatu yang diluar dugaan dan tanpa disangka-sangka nampaknya semakin ke belakang perkembangan pesantren semakin kelihatan,” jelas beliau.

Beliau juga berpendapat mengenai seberapa bahaya dampak negatif pembangunan tempat rehabilitasi narkoba milik pemerintah yang direncanakan akan dibangun di lahan sebelah barat Grand Almuallim. menurut beliau impact narkoba tak hanya berimbas pada lingkup kecil seperti pesantren, melainkan juga dirasakan oleh semua masyarakat yang cakupannya sangat besar.

“besar sekali dampaknya, kenapa narkoba itu bukan hanya berdampak pada pesantren yang lingkupnya kecil, negara yang lingkupnya besar saja takut dengan dampak narkoba,” ujar beliau saat diwawancarai.

KH. Athoulloh Busiri saat diwawancarai oleh tim media (Foto: Anam)

Tak hanya itu, santri pesantren yang relatif muda masih sangat labil dan rentan akan narkoba. Zat adiktif narkotika dapat merusak konsentrasi santri dalam proses belajar sehingga santri cenderung malas untuk beraktifitas dan belajar.

Pengasuh berharap semoga para alumni tetap peduli pada pesantren dengan membawa pesantren pada hal-hal yang positif dan tetap berpegang teguh pada prinsip menghilangkan kebodohan untuk mencapai ridho Alloh SWT.

“Kami tetap berharap selamanya para santri tetap aman dari semua gangguan terutama dari narkoba itu sendiri,” harap beliau. (Bukhori)