GURU BESAR UIN MALANG

GURU
Spread the love

assirojiyyah.online, Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, SH. M.Ag (lahir di Sampang, 29 September 1949; umur 74 tahun) adalah seorang akademisi asal Sampang, Madura, Jawa Timur yang saat ini menjadi guru besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. profesor yang hampir 30 tahun berkhidmat di dunia akademik ini menghabiskan masa mudanya di tanah kelahirannya Sampang, Madura. Jiwa besar untuk memberikan manfaat kepada orang lain memang sudah tumbuh sejak usianya masih sangat muda. Bermodal motivasi belajar yang tinggi, masa muda Profesor ini bercita-cita memiliki ilmu yang bermanfaat, tidak lebih dari itu. Memang cita-cita yang sangat sederhana dan memiliki dampak (positif) yang sangat luar biasa.

Cita-cita itu pun akhirnya tidak terkungkung. Berbagai karya tulis ilmiah dan dedikasinya di dunia pendidikan menjadi bukti terkabulnya cita-cita mulia itu.

Selain aktif sebagai guru besar di almamaternya, profesor ini juga sebagai tim ahli majalah ini; majalah Assirojiyyah. Ia juga memiliki kepedulian terhadap para santri di Pondok Pesantren Assirojiyyah. Banyak buku-buku bacaan termasuk karya ilmiahnya yang ia sumbangkan di perpustakaan al-Khairiyah untuk membantu membuka wawasan pengetahuan para santri.

PUTRA YANG TANGGUH
Putra ketiga Bapak H. Ahmad Munir Faqih ini juga kerabat dekat pendiri Pondok Pesantren Assirojiyyah kajuk, KH. Ahmad Busyiri Nawawi dari garis ayah. Profesor ini merupakan saudara sepupu Kiyai Bushiri. Sedangkan dari garis ibu merupakan cucu kemenakan.

Masa mudanya, Djakfar yang waktu itu masih duduk di bangku SLTP, kesehariannya dihabiskan dengan mencari ilmu di sekolah. Sepulang sekolah mengaji kepada kakak sepupunya, KH. Ahmad busyiri Nawawi. Aktivitas itu ia geluti hingga duduk di bangku kuliah. Bahkan waktu libur kuliah pun ia masih menyempatkan diri untuk mengaji kitab-kitab kuning kepada Kiyai Bushiri. hal itu dilakukan karena prinsip fundamentalnya ingin menjadi pemuda yang berilmu.

Tak heran jika ia mendapatkan prestasi akademik yang sangat membanggakan. Dengan kegigihan belajarnya sejak usia muda, pria yang pernah menjadi penulis naskah pidato Bupati Sampang, Mursim era 1980-an ini menjadi guru besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Pemikirannya pun banyak dipengaruhi oleh pemahaman spiritual keagamaan yang kuat. Itu bisa dilihat dari berbagai karya tulis ilmiah yang selalu diintegrasikan dengan hukum-hukum Islam. Diantara tulisannya ialah; Hukum Bisnis: Membangun Wacana Integritas Perundangan Nasional dan Syariah, Teologi Ekonomi: Membumikan Titah Langit di Ranah Bisnis dan lain-lain.

Motivasi belajarnya, ia menjadikan membaca sebagai tempat rekreasi mencari hiburan. Bukan malah hura-hura dengan kehidupan vulgar yang ia banggakan. Ia bangga jika sudah banyak mendapatkan ilmu. Dan mengajar ia niatkan sebagai amal ibadah. karena menurutnya, selain dengan meningkatkan kualitas ibadah wajib, ilmu yang bermanfaat itu adalah mengajarkannya kepada orang lain. Bukan hanya itu, menulis pun juga ia anggap sebagai amal dan kewajibannya sebagai akademisi.

Di usianya yang ke-74 tahun ini, dirinya tidak merasa puas dalam mengembangkan, mengamalkan dan mencari ilmu.

Dirinya berharap kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjadi pribadi yang hasan (baik) dan terus berkontribusi kepada masyarakat. semoga harapannya dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. (Lis/Isrok)