JADILAH PERINTIS DALAM KEBAIKAN

Spread the love

Sumber Foto: Pinterest

Dalam segala hal kita pasti menghadapai apa yang namanya struggle (Kesulitan) di awal ketika ingin memulai pekerjaan, lebih-lebih sebuah kabaikan. Hal ini bisa saja terjadi, dan menjadi indikasi seberapa besar pahala yang akan didapat. Namun, yang perlu di garis bawahi, menjadi seorang pelopor atau perintis sebuah kebaikan akan sangat bernilai dalam pandangan Islam.

Dalam hadis Nabi Muhammad disebutkan:

“Barangsiapa yang memulai sunnah yang baik di dalam Islam, maka dia mendapat pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikuti amal itu sesudahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa memulai sunnah yang buruk di dalam Islam, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang meniru perbuatannya dengan tidak mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa Islam memberi tempat mulia bagi para pembuka jalan kebaikan. Mereka tidak menunggu orang lain, tidak takut dianggap aneh, dan tidak silau oleh pujian. Mereka berani melangkah karena yakin Allah bersama mereka.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan:

“Yang dimaksud sunnah hasanah adalah jalan atau amalan baik yang dibuka pertama kali, sesuai syariat, dan disertai niat ikhlas. Maka siapa yang menghidupkannya, ia mendapat pahala seperti orang-orang yang mengikuti setelahnya.”

Ibnu ‘Ajibah, sufi besar dari Maroko, berkata:

“Tidak ada langkah kecil di jalan Allah. Setiap langkah yang tulus menuju kebaikan adalah awal dari  samudera keberkahan yang tak terlihat oleh mata manusia.”

Menjadi perintis bukan jalan ramai. Tapi bukan berarti sepi dari makna. Justru, di jalan sunyi itulah banyak keikhlasan lahir. Maka jika ada niat baik, jangan tunggu ramai. Jika ada jalan kebaikan, jangan tunggu tren. Siapa tahu, langkah kecil kita adalah awal dari gelombang besar yang akan datang kemudian.

Sebagaimana Rasulullah sendiri yang menapaki jalan dakwah dengan peluh, darah, dan doa. Sebagaimana Nabi Nuh merintis dakwah meski ditertawakan. Dan Sebagaimana para pendiri pondok-pondok dulu membangun dari gubuk bambu.

Maka dari itu bersemangatlah para perintis di luar sana, karena pasti ada kebaikan luar biasa yang akan menunggu.

Oleh : Khotimul Alhariz