Assirojiyyah.online, Sampang. Setelah berjalan kurang lebih 6 bulan, kini bangunan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) yang berada di lahan barat sungai milik Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk sudah masuk tahap finishing. Tinggal pemasangan dak dan keramik untuk akses masuk ruangan MCK yang belum dipasang.
“Pengerjaan perhari ini sudah hampir 90% karena bahan-bahannya sudah siap, bahkan hari ini kami sudah merencanakan pemasangan dak,” ucap Zainal Abidin, Ketua Pembangunan Pipanisasi dan MCK kepada tim Majalah Assirojiyyah saat ditemui di lokasi bangunan MCK, Kamis (19/8/2020).
Menurut pria yang akrab disapa Zainal ini, bangunan MCK sendiri dapat dikatakan 100 persen selesai apabila pemasangan dak selesai tanpa ada finishing lagi. Tinggal pemasangan keramik lantai, dan itupun hanya di kawasan jalan akses masuk ke ruangan MCK.
“Karena untuk yang di kamar mandi komunal itu sudah selesai. Intinya bangunan ini selesai apabila pengedakan selesai,” imbuhnya.
Bangunan MCK, lanjut Zainal, sudah dilakukan uji coba pemakaian selama 4 hari guna mengetahui hasil dan kondisi bangunan. Tetapi setelah itu, para santri kembali dilarang untuk memanfaatkan MCK, agar tidak mengganggu proses pengerjaan tempat mandi tersebut.
“Prediksi kami insyaAlloh kalau tidak ada kendala, antara satu sampai dua bulan lagi selesai, karena bahan-bahan sebenarnya sudah siap 100 persen, tinggal para tukang bekerja dengan maksimal,” lanjut Zainal.
Zainal menjelaskan, bangunan MCK tersebut terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya; kamar mandi santri plus toilet, kamar mandi komunal dengan luas 3,32 x 2,16 meter, tempat wudlu, kamar mandi asatidz, kamar mandi plus toilet khusus asatidz, dan ditambah satu bak kontrol untuk memastikan air berjalan dengan baik.
“MCK ini terdiri dari empat ruangan, yang pertama toilet plus kamar mandi khusus santri sebanyak 48 unit, kamar mandi komunal yang bisa dipakai minimal 5 orang sebanyak 24 unit, tempat wudlu seluas 80 cm x 21 meter, kamar mandi asatidz sebanyak 8 unit, toilet khusus asatidz sebanyak 12 unit dan satu bak kontrol,” terangnya.
Zainal berharap para santri agar menjaga dan merawat bangunan tersebut agar tidak terjadi kerusakan.
“Ayo sama-sama kita merawat bangunan ini, karena ini milik santri, milik Pondok Assirojiyyah. Jaga kebersihannya dan jaga kerapiannya, agar tidak terjadi kerusakan di titik-titik tertentu,” harapnya.
Perlu diketahui, dengan adanya program pipanisasi dan MCK, Pondok Pesantren Assirojiyyah mendapatkan dana bersih sekitar Rp 94 juta per bulan. Dana ini didapat dari pembayaran kos air mandi santri setelah dikurangi biaya operasional, perawatan dan lain-lain. (Irham)