Shadow

Bersama Assirojiyyah, BAZNAS RI Launching BMD Sampang

Spread the love
BAZNAS
Saidah Sakwan, MA (Pimpinan BAZNAS RI) didampingi oleh Kepala Diskoprindag Kabupaten Sampang, Suhartini Kaptiati, Deputi II BAZNAS RI, Wakil Ketua III BAZNAS Jawa Timur, Ketua BAZNAS Sampang serta beberapa pihak terkait lainnya saat melakukan pemotongan pita

assirojiyyah.online. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia (RI) meresmikan Kantor BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Sampang, Senin (6/3/2023), Kantor BMD tersebut terletak di Jalan Jaksa Agung Suprato No. 123 Pliyang, Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, M.A didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoprindag) Kabupaten Sampang, Suhartini Kaptiati, Deputi II BAZNAS RI, Wakil Ketua III BAZNAS Jawa Timur, Ketua BAZNAS Sampang serta sejumlah pihak terkait lainnya.

“Kami BAZNAS RI beserta BAZNAS Jatim, BAZNAS Sampang dan Pemerintah Daerah melaunching BAZNAS Microfinance Desa berbasis pesantren, yakni Pondok Pesantren Assirojiyyah yang akan mendampingi para mustahik,” ucap Saidah Sakwan, Pimpinan BAZNAS RI kepada assirojiyyah.online.

Dijelaskan, BAZNAS Microfinance adalah bentuk dari lembaga keuangan mikro Syariah yang dikembangkan oleh BAZNAS untuk mengentaskan kemiskinan di Sampang karena masih mempunyai agenda 19.3 % atau 217 ribu masyarakat mustahik yang perlu diberdayakan.

Baca Juga:

PROBLEMATIKA ORANG BERMUKA DUA

“BMD ini menjadi bagian akselerasi percepatan pengentasan kemiskinan di Sampang yang akan dibantu para pendamping supaya para UKM di Sampang tidak berpaling ke rentenir,” tekannya.

Deputi II BAZNAS RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat menambahkan bahwa BAZNAS Microfinance Desa menggunakan sistem qardhul Hasan, dimana para pedagang kecil bisa mengajukan pinjaman antara 2-5 juta tanpa bunga dan dapat dikembalikan dengan cara angsuran.

BMD dikelola dengan manajemen yang tidak hanya mencari dan mendistribusikan modal, tetapi juga ditugaskan untuk mendampingi. “Mekanisme pendampingan melekat ini, diharapkan para mustahik tidak hanya mendapatkan modal tanpa bunga, tetapi juga mendapat ilmu pengetahuan dan keterampilan,” paparnya.

Sedangkan untuk BMD Sampang, lanjut Imdadun, adalah titik ke 12 dari 11 titik BMD lainnya yang berada di Papua sampai Nusa Tenggara Timur (NTT). “Selain itu ada pula 22 yang berbasis masjid yang kita akan terus kembangkan bersama BAZNAS Jatim dan Sampang sampai 30 titik di tahun ini,” imbuhnya.

Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoprindag) Kabupaten Sampang, Suhartini Kaptiati menyatakan dukungannya terhadap program BAZNAS Microfinance Desa karena dinilai sangat membantu terhadap para pelaku usaha di Sampang.

“Ini sangat membantu kepada pelaku usaha kita yang masih pemula, apalagi ini tanpa bunga tentu sangat bermanfaat apalagi tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Kabupaten Sampang,” tutupnya. (Bukhori)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *