assirojiyyah.online, pada Selasa (01/24/23) Sore tepatnya di Bulan Rajab sudah menjadi acara rutinitas tahunan Pondok Pesantren Assirojiyyah menggelar khotmil Kitab Dardir sebagai jalan untuk mengingat para santri akan sejarah tentang Isro’ Mi’raj Rasululloh SAW.
Kajian yang dilaksanakan di salah satu bulan asyhurul hurum ini bertempat di Masjid Ar- Rohmah serta diikuti oleh semua santri tingkat Ibtidaiyah terkhusus bagi santri baru yang masih belum mengikuti kajian tersebut.
Ag. Khotibul Umam, selaku anggota Biro Pendidikan dan Pengajaran menyampaikan, bahwa tujuan kajian Kitab Dardir tersebut selain bertujuan untuk tabarrukan (mengharap barokah) dibulan Rajab, juga dimaksudkan agar para santri bisa mengetahui cerita tentang sejarah Isro’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Berdasarkan kesepakatan tim Biro Pendidikan dan Pengajaran yang diajukan ke pimpinan bahwa pembaca kajian Kitab Dardir pada tahun ini ialah Agus Khoirul Muttaqin Artam. Salah satu pengajar senior sekaligus menjabat sebagai Ka. Perpustakaan Pondok Pesantren Assirojiyyah.
Baca Juga:
“Kalau untuk waktu, dari tim Biro Pendidikan dan Pengajaran tidak menentukan target penyelesaiannya, akan tetapi diupayakan harus hatam sebelum ujian,” Imbuhnya.
Vava (16) salah satu santri asal Katol mengaku sangat bangga dan puas dengan adanya kajian kitab Dardir ini. Sebab, dirinya sebelum mondok belum tahu mengenai perjalananya Isro’ Mi’raj Rasululloh SAW yang sepenuhnya.
“Kalau sebelum mondok saya masih sedikit megetahui tentang Isro’ Mi’raj Rasululloh SAW. Tetapi Alhamdulillah dengan mengikuti kajian Kitab Dardir ini, saya bisa memahami tentang perjalananya Rasululloh SAW saat Isro’ Mi’raj yang sebenarnya,” ungkapnya.
Dalam hal ini pihaknya tidak menentukan secara mutlak tentang persyaratan khusus untuk menjadi pembaca kajian Kitab Dardir tersebut.
Ag. Khotibul Umam berharap dengan adanya kajian ini wawasan santri akan sejarah Nabi Muhammad dapat melebar luas.
“Disamping untuk mengingat sejarah Nabi juga untuk menambah wawasan baru, karena setiap pembaca memiliki wawasan yang berbeda tentang sejarah Isro’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW,” tutupnya. (ZEN)