Shadow

Khutbah Jumat: Memelihara kehidupan

Spread the love

‌Khutbah Jum’at Pon, 5 Rojab 1444 H / 27 Januari 2023 M

‌Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ الإِنْسَانَ وَكَرَّمَهُ، وَمَنَعَ الظُّلْمَ وَحَرَّمَهُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيـكَ لَهُ، خَلَقَ الخَلْقَ، وَبَسَطَ الرِّزْقَ، وَنَهَى عَنْ قَتْلِ النَّفْسِ إِلَّا بِالحَقِّ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ، وَصَفِيُّهُ مِنْ خَلْقِهِ وَخَلِيلُهُ، مَا اعْتَدَى عَلَى أَحَدٍ بِلِسَانِهِ وَلَا بِيَدِهِ، أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى كُلِّ دَاعٍ إِلَى الإِيمَانِ وَالسَّلامِ، وَمُقْتَفٍ أَثَرَ المُصْطَفَى إِلَى يَوْمِ القِيَامِ.

 أَمَّا بَعْدُ فأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

‌Jamaah Jum’at rohimakumulloh, menata niat, menata hati di setiap langkah dan tindakan adalah bentuk menjaga ketakwaan kita kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Alloh subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dari seorang Nabi Adam kemudian Alloh menciptakan seorang istri untuk melahirkan laki-laki dan perempuan lalu dari keduanya berkembang keturunan-keturunan yang banyak bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Bertakwalah kepada Alloh karena dengan nama-Nya yang agung, Alloh ciptakan manusia saling meminta dan saling membutuhkan. Maka kita wajib memelihara hubungan silaturrahim. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Artinya: “Wahai manusia! bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu,” (QS. An-Nisa’ : 1).

Jama’ah Jum’at rohimakumulloh 

Islam merupakan agama cinta dan perdamaian, agama persaudaraan dan keserasian, yang melarang dan mengharamkan kedzaliman, memperingatkan terhadap pelanggaran dan mengkriminalkannya. Oleh karena itu, seorang mukmin sejati dalam kamus Islam adalah orang yang mampu menjaga muslim lainnya dari bahaya ucapan dan perbuatannya. sesungguhnya Islam datang untuk menjaga agama, diri, harta dan kehormatan manusia, tidak ada paksaan dan pengekangan, tidak ada pembunuhan dan penjarahan, tidak ada fitnah dan hinaan, yang ada adalah saling mengenal, kerukunan, kerja sama dan solidaritas. Allah Swt berfirman:

ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS. Yusuf: : 12 : 4).

Jama’ah Jum’at rohimakumulloh 

Sesunguhnya kebahagiaan hidup merupakan nikmat yang paling agung dan besar, merupakan pemberian yang paling mulia dan lengkap, yang dianugerahkan oleh Allah kepada makhluk dan hamba-Nya, agar mereka memakmurkan kehidupan dunia ini dengan cinta dan keharmonisan, agar hidup dengan tatanan keadilan dan perdamaian. Allah Swt Dzat Pemberi kehidupan ini pada jiwa manusia, dan Dia akan membalas semua yang ikut andil memakmurkannya dengan pahala yang berlipat, sebagaimana Dia akan memberikan siksa yang setimpal bagi orang yang melakukan pelanggaran dan pembunuhan, disebutkan dalam firman-Nya:

مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

Artinya: “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya,” (QS. Al-Maidah : 32).

Jama’ah Jum’at rohimakumulloh, Pelanggaran terhadap diri sendiri dengan bunuh diri merupakan salah satu dosa besar yang menyebabkan murka Dzat Yang Maha Mengetahui, dan bila ada sekelompok orang berkumpul untuk membunuh seorang muslim secara tidak adil, maka Allah akan melemparkan mereka ke dalam neraka, seperti disebutkan dalam firman Dzat Yang Maha Perkasa:

وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ الله عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

Artinya: “Dan barang siapa yang yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya,” (QS. An–Nisa’ : 93).

Benar, agama kita sangat tegas mengancam orang yang  bunuh diri, dan juga orang yang membunuh akan mendapatkan ancaman seperti termaktub pada ayat-ayat ancaman, bahkan Nabi Saw bersabda: “Sungguh hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya orang mukmin tanpa hak,”dan hadits: “Seorang mukmin masih dalam kelonggaran agamanya selama dia tidak menumpahkan darah haram (tanpa alasan yang hak),”.

Jika seseorang menumpahkan darah yang haram (membunuh) maka ia telah menerima kerugian dan murka dari Dzat Yang Maha Esa lagi Perkasa, Ibnu Umar RA berkata: “Di antara masalah yang membahayakan, yang tidak ada jalan keluar bagi seseorang yang terjatuh yaitu: haram menumpahkan darah  tanpa alasan yang dihalalkan”. 

Bahkan Islam mengharamkan yang lebih ringan dari pembunuhan seperti mengangkat (menodongkan) senjata walaupun saat bergurau, Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang berisyarat kepada saudaranya dengan senjata tajam (dari besi), maka malaikat akan melaknatnya sampai dia menurunkan senjatanya, meskipun saudaranya itu adalah saudara se-ayah dan se-ibu (saudara kandung).

Jama’ah Jum’at rohimakumulloh, bila membunuh orang lain termasuk kejahatan besar, maka bunuh diri lebih buruk dari itu, Allah Swt berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللهِ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah,” (QS. An-Nisa’ : 29-30).

Tidak peduli seberapa besar kesusahan yang menimpa seseorang, atau bencana yang menghampirinya, atau beban kekhawatiran dan kesedihan yang memberatkannya; dalam keadaan apa pun ia tidak diizinkan untuk bunuh diri. Justru ia dianjurkan agar memohon kepada Alloh Yang Maha Hidup agar memberinya jalan keluar dari segala kekhawatiran dan kegundahannya. Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi, maka besi yang tergenggam di tangannya akan selalu ia arahkan untuk menikam perutnya dalam Neraka Jahannam secara terus-menerus dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara meminum racun maka ia akan selalu menghirupnya di Neraka Jahannam dan ia kekal di dalamnya. Barangsiapa yang bunuh diri dengan cara terjun dari atas gunung, maka ia akan selalu terjun ke Neraka Jahanam dan ia kekal di dalamnya,”.

Jadi, ia tidak boleh menjebloskan jiwanya pada kehancuran. seperti minum-minuman keras, merokok, mengonsumsi narkoba, juga berlebihan dalam menyantap makanan yang berakibat pada penyakit akut, atau mempertaruhkan nyawa dengan menyeberang di air yang deras, atau mengemudikan kendaraan dengan sembrono, atau mengabaikan aturan keamanan dan keselamatan. Begitu juga dalam penggunaan listrik dan teknologi modern, atau hal lain yang mengarah pada kehancuran diri dan mengundang marabahaya.

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ  

Artinya: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik,” (QS. Al-Baqarah : 195).

وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar,”.

Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya),” (QS. Al-An’am : 151).

‌إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.   أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

ولو شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ  (هود118)

بارَكَ اللهُ لِي ولكُمْ فِي القرآنِ العظيمِ ونفعَنِي وإياكُمْ بِمَا فيهِ مِنَ الآياتِ والذكْرِ الحكيمِ وبِسنةِ نبيهِ الكريمِ أقولُ قولِي هذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولكُمْ، فاستغفِرُوهُ إنَّهُ هوَ الغفورُ الرحيم.

الخطبة الثانية

اَلْحَمدُ للهِ حَمْداً كَمَا أَمَروَاَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَه إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَوَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الإنس وَاْلبَشَرِاَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَأُذُنٌ بِخَبَر أَمَّابَعْدُ : فَيَا أيها الناس اِتَّقُوا الله تَعَالىَ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ وَحَافِظُوا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ الله أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمَاً إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتُهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَاأيُّهَاَ الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اَللَّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّا شِدِيْنَ الَّذيْنَ قَضَوا بِالْحَقِّ وَكَانُوا بِهِ يَعْدِلُوْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَان وَعَلِىِّ وَعَنْ الستة المتممين للعشرة الكرام وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْن وَعَنِ التَّابِعِيْن وتابع التابعـيـن وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلىَ يَوْمُ الدِّيْنِ .اللهم لا تجعل لأحد منهم فى عنـقـنا ظلامة ونجّنا بحبهم من أهوال يوم القيامة  اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالمُسْلِمِيْن و أهلك َالْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ  وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . اَللَّهُمَّ أَمِنَّا فىِ دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِنَا   وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلاَيَتُنَا فِيْمَنْ خاَفَكَ وَاتَّقَاكَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِين وَالْمُؤْمِنَات اَلأَحْيَاء مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلاَءَ وَالوَبَاء وَالرِبَا وَالزِنَا والزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خاَصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلاَدِ المُسْلِمِيْنَ عاَمَّةً يَارَبَّ العَالَمِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

عباد الله…… إِنَّ الله يأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَان وَإِيْتَاء ذِى القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالمُنْكَرِ وَالْبَغْى يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ, فاَذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *