Shadow

MENGENAL MACAM SHALAWAT NABI

Spread the love
shalawat
nabi

assirojiyyah.online- Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amal yang sangat agung. Banyak keistimewaan yang terdapat di dalamnya. Bahkan sebagian ulama menyatakan, membaca shalawat adalah ibadah yang pasti diterima, walaupun di hati pembacanya masih terselip riya’ atau rasa pamer.

Ada banyak sekali redaksi atau lafad shalawat yang bisa kita amalkan. Namun secara garis besarnya, redaksi shalawat terbagi menjadi dua bagian. 

Pertama shalawat ma’tsurah, yaitu shalawat yang disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, baik redaksi, cara membaca, waktu serta fadilahnya. Salah satu contohnya adalah shalawat Ibrahimiyah.

Kedua, ghairu ma’tsurah yaitu yang disusun oleh selain Nabi, antara lain susunan para sahabat, tabi’in dan para ulama.

Berikut ini merupakan sedikit dari redaksi shalawat yang disusun oleh ulama. Antara lain: 

  1. Shalawat Nariyyah

Muallif atau pengarang Shalawat Nariyah adalah Syekh Ahmad at-Tazi al-Maghribi (Maroko). Karena itu, di Maroko shalawat ini dikenal dengan Shalawat Taziyah, sesuai nama kota pengarangnya.

Menurut Syekh Abdullah al-Ghummari, penamaan dengan Nariyah karena terjadi tashif atau perubahan dari kata yang sebenarnya taziyah. Sebab keduanya memiliki kemiripan dalam tulisan Arab, yaitu النارية dan التازية yang berbeda pada titik huruf.

Selain itu, ada juga ulama yang menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah.

  • Shalawat Asyghil

Pencetus shalawat ini adalah cucu Rasulullah SAW, yaitu Imam Ja’far ash-Shadiq. Shalawat ini muncul salah satunya ketika ahlul bayt atau keturunan Nabi Muhammad SAW mengalami persekusi oleh Bani Umayyah, terutama di masa kepemimpinan Yazid bin Muawiyyah. Lalu Imam Ja’far ash-Shadiq membuat Shalawat Asyghil. Dia berdoa agar orang-orang zalim itu ribut sesama mereka sendiri.

Shalawat Asyghil juga dikenal dengan sebutan Shalawat Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Ba’alawy (wafat 1122 H). Sebab, shalawat ini tercantum dalam kitab kumpulan shalawat beliau, yakni al-Kawakib al-Mudhi’ah fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah.

  • Shalawat Quthbul Aqthab

Shalawat Quthbul Aqthab ini dikarang oleh al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad. 

  • Shalawat Ilmu

Shalawat ini ditulis oleh Syeikhona Kholil Bangkalan. Shalawat ini berisi doa kepada Alloh dengan perantara Nabi Muhammad agar diberikan kemudahan dalam mencari ilmu dan termasuk ahli ilmu.

  • Shalawat Nahdliyah

Shalawat Nahdliyah disusun oleh KH. Hasan Abdul Wafie (1923-2000), salah satu ulama yang sangat karismatik dan sangat alim. Beliau merupakan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Shalawat ini berisi doa kepada Alloh SWT supaya warga NU tetap bersemangat dan berjuang menghidupkan serta meninggikan agama Islam. Selain itu, shalawat ini juga bertujuan untuk menampakkan syi’ar Islam menurut cara Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Selain itu, banyak juga ulama  yang mengumpulkannya dalam kitab. Di antara yang terkenal adalah Syekh Ismail bin Ishaq dalam Fadhlul Shalat ‘alan Nabi, Syekh Ibnu Qayyim dalam Jalaul Afham, al-hafidz as-Sakhawi dalam al-Qaulul Badi’, Syekh Ahmad Jazuli dalam Dalailul Khairat, Syekh Yusuf an-Nabhany dalam Afdhalus Shalawat dan Sa’adatud Daraini.

Dan ada juga ulama yang mengubah shalawat berbentuk gubahan syair seperti shalawat badar yang dikarang oleh KH. Ali Mansyur.

Oleh : Ag. Nurul Anwar

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *