Shadow

“Santreh mon boyongah derih ponduk, jek ngibeh elmuh. Ngibeh barokanah ponduk, barokanah guruh ben kancah.”

Spread the love
Santreh

(Santri yang ingin boyong dari pondok, hendaknya tidak hanya membawa ilmu. Namun bawalah barokah guru dan teman)

Kalimat di atas merupakan salah satu petuah Almuallim yang seharusnya diingat oleh para santri khususnya yang masih aktif di pesantren. Dari petuah itu, dapat diartikan betapa pentingnya berokah, baik itu barokah guru atau barokah teman sesama pondok.

Secara umum, Barokah itu diartikan bertambahnya kebaikan. Santri yang mendapat barokah, dia akan senantiasa berada dalam lingkup kebaikan, senantiasa mengamalkan ilmunya sekalipun sedikit ilmu yang diperoleh.

Untuk mendapatkan barokah tentunya dengan berbuat baik kepada guru atau teman, mengikuti semua tata tertib pesantren, tidak menyakiti hati guru serta tidak bermusuhan dengan teman. Sehingga menjadi tradisi,  sebelum boyong  dari pondok, mereka berpamitan dan meminta maaf pada guru dan teman-temannya, dengan maksud meminta ridla mereka semua.

Baca Juga:

Masjid Paling Dermawan

Berbeda dengan hal itu, ketika ada santri yang hendak boyong dari pesantren namun belum mendapat restu dan ridla guru atau masih ada bekas-bekas permusuhan dengan temannya dan belum meminta maaf kepadanya, hal tersebut yang sangat dikhawatirkan menjadi sebab tidak diperolehnya barokah itu sendiri. Bahkan, santri yang demikian itu menurut Almuallim dapat mewariskan tiga hal:

  1. Tidak panjang umur. Santri yang demikian adakalanya masa hidupnya singkat atau walaupun panjang masa hidupnya akan tetapi tidak digunakan untuk melakukan ibadah kepda Alloh juga tidak berguna bagi orang lain. Seperti halnya hidup 60 tahun tapi pahala yang ia kumpulkan seolah 10 tahun.
  2. Tidak mendapat ketenangan hidup, termasuk juga sempitnya rezeki. Dapat dijumpai di tengah-tengah masyarakat, santri yang sulit mencari mata pencaharian atau usaha yang dijalani bukan dengan cara yang halal sehingga tidak mendatangkan ketenangan. 
  3. Berakhir kufur. Meninggal dalam keadaan tidak membawa iman dan Islam tentulah yang ditakutkan oleh semua orang. Sebab masa depan sesungguhnya adalah kehidupan akhirat, kehidupan abadi umat manusia.

Mudah-mudahan kita termasuk santri yang kebagian barokah guru juga barokah teman, hingga diselamatkan dari tiga hal di atas. Amin. (Oleh: AJ. Anwar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *