Shadow

Strategi Cipta Agen Pencinta Lingkungan

Spread the love
Lingkungan

Alloh telah menjelaskan dalam Alquran bahwa kerusakan di daratan dan lautan sebab ulah manusia.

ظَهَرَ اْلفَسَادُ فيِ اْلبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَاكَسَبَتْ اَيْدِي النَّاسِ

Ayat ini dapat menjadi ajang tafakkur bagi kita sebagai penghuni alam ini untuk berbenah dan memperbaiki diri agar bumi selalu bersahabat dengan kita.

Gerakan merawat dan melestarikan alam dapat direalisasikan dengan gerakan penghijauan baik di daratan maupun lautan. Diantara manfaat pepohonan adalah akar-akarnya dapat mengikat air dan tanah sehingga menimbulkan daerah resapan air, memproduksi oksigen dan menyedot karbondioksida, marga satwa betah berdiam diri, khusus burung-burung terbang riang seraya bersenandung diantara dahan-dahan pohon, pohon yang dimanfaatkan buahnya, daunnya, batangnya, bahkan kulitnya, dan lain sebagainya. Khusus daerah pesisir, penanaman mangrove agar dapat menahan abrasi yang dapat mengikis area daratan sedangkan area daratan banyak penghijauan yang menjadi alternatif pilihan.

Jenis pohon yang dapat ditanam dalam rangka menciptakan gerakan cinta lingkungan sangat beragam dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang biologi; tumbuhan dikotil dan monokotil. Sudut pandang Alquran, ma’rusyah dan ghoiru ma’rusyah ditinjau dari pertumbuhannya yang menjalar seperti semangka dan yang tidak menjalar seperti pohon kurma. Sudut pandang kitab fiqh, Kitab Bajuri bahwa pohon yang memiliki batang  (syajar) seperti pohon kurma dan tidak memiliki batang (najm) seperti pohon padi. Menanam jenis pohon yang berbuah untuk dimanfaatkan buah dan kayunya. Menanam berbagai jenis bunga menimbulkan keindahan para penglihatnya. Apapun jenisnya, menggalakkan penghijauan kaya manfaat bagi semua ekosistem yang ada di alam dan alampun terjaga keseimbangannya.

Keluarga berpeluang sekali menjadi agen terciptanya generasi pencinta alam dengan strategi toleh dan strategi aksi. Strategi menoleh dan beraksi sangat mudah untuk kita cerna bersama sebab sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Strategi toleh, menoleh ke masa silam. Kita dapat belajar dari nenek moyang kita yang gemar menanam pohon. Kakek dan nenek kita gemar menanam pohon kelapa yang kaya manfaat seluruhnya dan hasilnya juga dapat dinikmati oleh anak cucunya bahkan hingga beliau tutup mata, pohon kelapa masih tegak berdiri dan produktif. Pohon jati yang dikenal kuat, bagus seratnya, mahal harganya apalagi hingga kayu jatinya berumur tua, dapat berkemungkinan yang menikmati hasilnya adalah keturunannya. Ada sebuah cerita di negara timur tengah, seseorang yang sudah tua renta menanam pohon yang tidak layak ditanam di usianya yang sudah senja sebab diyakini bahwa ia tidak dapat menikmati buahnya. “Kami yang menanam agar dinikmati oleh orang setelah kami,” respon si bapak tua ini mendatangkan pundi-pundi uang sebagai hadiah dari seorang raja sebab peduli dengan generasi setelahnya dan jauh dari sikap egois. Alfatihah, untuk para sesepuh kita, semoga rahmat Alloh selalu terlimpah pada beliau-beliau, aamiin.

Strategi aksi sebagai wujud peduli kita kepada lingkungan dengan meneruskan perilaku terpuji dari generasi sebelumnya. Keluarga berperan sebagai agen sosialisasi bagi anggota keluarga baik ketika berumur kanak-kanak hingga dewasa dalam mencetak generasi pencinta lingkungan. Keluarga yang terbiasa memanfaatkan tanah sejengkal dua jengkal untuk ditanami sesuatu dapat menjadi ajang sosialisasi bagi anggota keluarga untuk senang bercocok tanam. Hal yang paling mudah adalah membuang sampah rumah tangga pada tempat tertentu dengan harapan dapat dimanfaatkan. Misalya; tomat dan cabe rawit yang agak busuk dapat dimanfaatkan bijinya untuk ditanam sehingga ketika saatnya dapat dipanen dan menghemat pengeluaran rumah tangga. Media tanam dapat berupa polyback, kantong plastik, wadah plastik, bahkan kaleng. Hal tersebut dapat menjadi solusi bagi mereka yang memiliki lahan sempit di samping atau belakang rumah. Lebih dari itu, teknologi pertanian dapat menjadi alternatif dengan media tanam yang beragam. Pemilik lahan kecil dapat produktif, apalagi pemilik lahan luas.

Baca Juga

SIAPAKAH YANG LAYAK MEMIMPIN?

Gambaran strategi aksi yang lain adalah memanfaatkan alam dengan bijak sebagai manifestasi bersahabat dengan alam. Memanfaatkan hasil alam adalah keniscayaan dan kelayakan, sebab semua merupakan karunia Alloh untuk dinikmati. Penggunaan hasil alam dengan bijak tanpa mengeksploitasi dengan ilegal logging. Manfaatkan kayunya sebagai sumber penghidupan; kayu bakar, mebeler, dan lain sebagainya dengan menebangnya tanpa mendongkel akar-akarnya dengan harapan agar bersemi kembali. Andai memanfaatkan akarnya juga, peremajaan pohon dengan reboisasi sangat perlu dilakukan. Sebagaimana diutarakan oleh Bapak Emil Salim, mantan Mentri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto bahwa bumi merupakan warisan untuk anak cucu kita. Aksi yang lain dari bersahabat dengan alam adalah membuang sampah di tempat sampah dengan memilah dan memilih sampah sesuai kategorinya. 

Untuk semua keluarga, selamat mencipta agen pencinta lingkungan sebagai wujud syukur kepada Alloh SWT sebagai dzat Pencipta segala ciptaan di alam raya ini. (Oleh: Hainunatus Zahro’)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *