Shadow

KPPA

Kelompok Penulis dan Pers Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk

Etnosentrisme-Antroposentrisme dalam Keragaman dan Kebangsaan Kita

Etnosentrisme-Antroposentrisme dalam Keragaman dan Kebangsaan Kita

KPPA
Oleh: Hasani Utsman Dalam pemikiran antropologis Abdurrahman ibn Khaldun (1332 M-1384 M), manusia merupakan makhluk yang salah satu tipologinya adalahlemah fisik (dha’fu al-nafsi al-basyariyah) yang hal itu ditunjukkan dengan ketidakmampuan manusia dalam menjaga dan mengamankan mata pencahariannya seorang diri, baik dari serangan manusia atau binatang buas, sehingga manusia selalu perlu bekerjasama dengan sesama manusia dalam usaha menggapai tujuan dan menghindari bahaya. Jiwa manusia juga memiliki beberapa tipologi yang diantaranya adalah kuasa (al-mulk) yang kemudian melahirkan negara, lalu lahir peraturan (nidzam) berdasarkan prinsip maslahat dan mafsadat umum. Negara kemudian harus benar-benar dijalankan berdasarkan prinsip keadilan (la sabila lil imarah illa bi al-adl) agar...
QUA VADIS KERAGAMAN DALAM KEBERAGAMAAN DI INDONESIA

QUA VADIS KERAGAMAN DALAM KEBERAGAMAAN DI INDONESIA

KPPA
Oleh : Ahmad Suhaimi, M.A Dialog tentang konsepsi keragaman Indonesia memang tidak pernah ada habisnya, bahkan selalu menjadi diskursus yang menarik untuk didiskusikan. Tak sedikit para peneliti yang nimbrung dalam kajian ini, baik di kalangan peneliti Indonesia sendiri, pun para peneliti barat. Salah satu peneliti kenamaan barat yang konsen dalam kajian ini adalah Clifford Geertz (1996). Bagi Geertz, Indonesia bukan saja multietnis tetapi juga menjadi medan pertarungan pengaruh multimental dan ideology. Senada dengan itu, Hefner juga menegaskan bahwa Indonesia merupakan “lokus klasik” (tempat terbaik/rujukan) bagi konsep masyarakat majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman yang dimiliki Indonesia sebagai bangsa yang unik dimana hanya beberapa wilayah saja di dunia yang dianugerah...
Keragaman Merupakan Sunnatulloh dan Anugerah yang Maha Kuasa

Keragaman Merupakan Sunnatulloh dan Anugerah yang Maha Kuasa

KPPA
Oleh : Drs. H. Mahfud Anwari, M.Pd.I Keragaman sosial budaya di Indonesia menjadi berkah bagi bangsa. Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Indonesia terdiri dari kurang lebih 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia. Kita hidup dalam masyarakat yang beragam. Di dalam kehidupan kita sehari-hari kita berjumpa dan bergaul dengan orang lain yang berbeda karakter, berbeda suku, agama, dan adat istiadat. Tetapi dalam keberagaman ini kita dituntut untuk berkembang menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter, kreat...
Anyir Darah di Surabaya

Anyir Darah di Surabaya

KPPA
Awan pagi ini nampak begitu cerah, setelah kejadian seminggu yang lalu orang-orang mulai melakukan aktifitas mereka dengan normal, para peria sibuk mencari nafkah diluar rumah, para wanita dengan cekatan mengurus seluruh isi rumah, dan para Anak kecil seusiaku juga sedang asik bermain, luka seminggu yang lalu lambat laun mulai mereka lupakan, Aku, Joko, Didin dan teman-teman yang lain dengan gembiranya bermain petak umpet, memanfaatkan reruntuhan bangunan yang berserakan untuk menyembunyikan diri, ada yang dengan sengaja bersembunyi di balik tembok ada pula yang bersembunyi di balik pohon, “tujuh, delapan, Sembilan, sepuluh…” nampaknya Didin sudah selesai berhitung, samar-samar langkahnya menuju kearah persembunyianku, aku sedikit gugup dan gemeteran, hanya karena ingin merasa lebi...
Belajar Keberagaman dari Rujak

Belajar Keberagaman dari Rujak

KPPA
By: Nyai Hj. Hainunatus Zahro’ Indonesia dianugerahi beragam etnis yang otomatis beragam pula budayanya. Keragaman ini kerapkali bangsa kita disebut masyarakat multikultural atau masyarakat majemuk. Kemultikultularan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek; profesi, gender, agama, etnis, dan sebagian kecil ras. Kemajemukan ini dilatarbelakangi oleh letak geografis/negara kepulauan, sejarah, terbuka pada dunia luar, dan posisi Indonesia yang strategis diantara dua benua dan dua samudera. Keberagaman bangsa sering menimbulkan konflik, sarat dan rentan konflik sebab sulitnya konsensus. Perjalanan bangsa ini dapat dianggap telah mampu menjaga keberagaman elemen bangsa dengan baik meskipun letupan-letupan konflik masyarakat masih menghiasi warta di berbagai media. Penyebab konflik...
Merawat Keragaman dengan Dialog dan Musyawarah

Merawat Keragaman dengan Dialog dan Musyawarah

KPPA
KH. Sholeh Sahal (Wakil Syuriyah PCNU Surabaya dan Dosen LPBA-MASA) Apa itu keragaman/kebhinnekaan?    Berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun kita berbeda tetapi prinsipnya tetap bersatu, tidak terpecah belah diantara satu dengan yang lain. Dan harus dipahami bahwa bangsa Indonesia itu memang harus berbeda, supaya cerdas. Tanpa perbedaan tidak menjadikan negara ini cerdas.         Kita harus tetap bersatu di atas keragaman itu sendiri. Tidak boleh merusak Indonesia, tidak boleh ada kekerasan terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus kembali kepada musyawarah. Budaya musyawarah ini harus ditegakkan, dan sifat  keterbukaan penting ditunjukkan oleh para pemimpin kita. Jangan sampai disusupi oleh  orang-orang yang berniat m...
Keragaman dalam Konsep Kebangsaan Belajar dari Negara Madinah

Keragaman dalam Konsep Kebangsaan Belajar dari Negara Madinah

KPPA
Oleh: Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Djakfar, S.H.,M.Ag Term keragaman atau kebhinekaan sebagaimana yang dialami oleh bangsa Indonesia, kiranya merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin dipungkiri. Atau menurut al-Quran merupakan takdir atau sunnatulloh yang harus diakui dan diterima apa adanya sebagaimana dalam Surat al-Hujuraat, 46:13, yang pada dasarnya Alloh menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling mengenal antara yang satu dengan yang lain.             Indonesia adalah sebuah negara besar yang dihuni oleh sekitar 270,35 juta populasi di akhir tahun 2020. Atau jumlah penduduk keempat terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Sebagai sebuah negara besar,  bangsa Indonesia memiliki sebuah slogan “Bhinneka Tunggal Ika,” bercerai-berai nam...
Hawari yang Bergelimang Harta

Hawari yang Bergelimang Harta

KPPA, SEJARAH
Oleh : Reyhan “Setiap nabi mempunyai pembela (hawari), dan pembelaku adalah Zubair bin Awwam.” Demikian bentuk kecintaan dan kebanggan Rasululloh SAW terhadap Zubair bin Awwam. Ia adalah seorang saudagar kaya raya dan juga handal dalam medan perang. Zubair lahir 28 tahun sebelum hijrah dengan nama Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin As’ad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Selain bergelar hawarinya Rosululloh SAW, ia juga termasuk dari as-Sabiqun al-Awwalun yaitu salah seorang dari 10 pemula Islam. Selain itu, ia juga termasuk dari 10 orang ahli surga, walaupun mereka belum wafat dan salah satu dari 6 orang ahli musyawaroh pemilihan kholifah sepeninggal Kholifah Umar bin Khattab. Melalui Abu Bakar as-Siddiq, Zubair dapat memeluk agama Islam di Mekah dalam usia muda tepatnya di ...
BANGGA JADI SANTRI

BANGGA JADI SANTRI

KPPA, Tausiyah
Santri kelas satu sedang belajar pelajaran Bahasa Arab “Mun santreh ambhu derih ponduk jhe’ sampe’ keni’ ateh”  (Kalau santri sudah berhenti dari pondok,janganlah sampai berkecil hati) Nasehat ini disampaikan Al- Muallim kepada para santrinya, disaat beliau sedang mengisi rutinitas kajian kitab kuning di Aula lantai dua sekitar tahun 1995 tepatnya pada hari Rabu pagi, Dalam hal ini beliau (Al-Muallim) menganjurkan kepada kita selaku santrinya, apabila sudah berhenti dari pondok agar tidak memiliki perasaan kecil hati dalam menghadapi tantangan di zaman sekarang yang penuh dengan bermacam persaingan baik pendidikan, ekonomi dan budaya.  Kita tidak bisa menutup mata bahwa realita pada zaman sekarang menunjukkan bahwa segalanya harus diukur dengan materi oleh karena itulah, se...
MENGENAL KLASIFIKASI DZURRIYYAH NABI

MENGENAL KLASIFIKASI DZURRIYYAH NABI

KPPA
ENSIKLOPEDIA Salah satu nikmat terbesar umat Islam hingga saat ini adalah adanya keturunan Rosululloh SAW. Keturunan beliau merupakan nasab dari jalur Sayyidah Fatimah dan sahabat Ali bin Abi Thalib KA, dan kedua putranya yaitu Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Keturunan Rosululloh dari Sayyidina Husein ini disebut sayyid, dan dari Sayyidina Hasan disebut assyarif. Hingga sekarang para keturunan Rosululloh SAW tersebar ke seluruh penjuru dunia. Mereka terbagi ke dalam berapa marga atau klan. Menurut Rabithah Alawiyah (organisasi pencatat keturunan Nabi Muhammad), ada 151 marga segaris keturunan Nabi yang masih ada di dunia, termasuk Indonesia. Dari sekian banyak marga keturunan Rosululloh SAW, ada beberapa marga yang familiar di Indonesia, antara lain: Assegaf Marga...